CNEWS - SERDANG BEDAGAI – Usaha peternakan kambing kembali menjadi primadona di kalangan pelaku agribisnis lokal. Dua model usaha utama dalam beternak kambing – yakni pengembangbiakan (breeding) dan penggemukan (fattening) – terbukti mampu mendatangkan keuntungan signifikan jika dikelola dengan strategi yang tepat.
Breeding: Investasi Jangka Panjang Berbasis Genetik
Bagi peternak yang mengincar hasil jangka panjang, pengembangbiakan menjadi pilihan strategis. Jenis kambing seperti Etawa (Peranakan Etawa/PET) menonjol karena kemampuannya menghasilkan anakan unggul dan produksi susu yang memberikan nilai tambah ekonomi. Harga anakannya, terutama dari indukan juara, bisa melambung tinggi di pasar pameran dan lomba.
Tak kalah menjanjikan, Kambing Boer, yang dikenal sebagai ras pedaging, ternyata juga cocok untuk breeding. Persilangan Boer dengan kambing lokal terbukti meningkatkan kualitas genetik anakannya – menjadikannya aset bernilai tinggi untuk pembesaran.
Sementara itu, Kambing Kacang – ras lokal yang tahan banting – menjadi favorit di berbagai daerah karena adaptabilitas tinggi dan biaya pemeliharaan yang rendah.
Fattening: Untung Cepat, Modal Terukur
Di sisi lain, penggemukan kambing menawarkan keuntungan cepat dengan siklus panen yang lebih pendek. Kambing Boer kembali jadi unggulan dengan pertumbuhan bobot mencapai 35–45 kg hanya dalam waktu 8–12 bulan. Dagingnya berkualitas tinggi dan terus diburu pasar.
Jenis lain seperti PE (Peranakan Etawa), Jawa Randu – hasil persilangan Kacang dan Etawa – serta Gibas (jenis domba) juga tak kalah kompetitif. Ketiganya mampu tumbuh optimal jika ditunjang dengan pakan berkualitas dan manajemen yang baik.
Strategi Maksimalkan Return: Kombinasi Pintar, Pasar Khusus
Para pelaku ternak disarankan menggabungkan dua pendekatan sekaligus: breeding untuk menjaga regenerasi dan kualitas genetik, serta fattening untuk aliran kas cepat. Fokus pada pasar khusus – seperti qurban, aqiqah, hingga rumah makan – juga menjadi kunci sukses.
Pemberian pakan hijauan segar, konsentrat, dan silase disertai vaksinasi rutin akan mempercepat pertumbuhan sekaligus menekan risiko penyakit.
Dengan mengenal kebutuhan pasar lokal dan memilih jenis kambing yang sesuai, peternak dapat meraih return tinggi secara berkelanjutan – menjadikan ternak kambing bukan sekadar usaha sampingan, melainkan sumber penghasilan utama.( TimRed)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar