CNEWS, Jakarta, Rabu 17 Desember 2025 — Isu tak sedap kembali menghampiri Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas, usai kunjungannya ke wilayah terdampak banjir di Aceh memicu sorotan publik. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan Ketua Umum PAN itu tengah menikmati sate legendaris Tubaka Matang di Bireuen, sambil memegang cerutu di tangan kirinya.
Meski menuai kritik warganet, peneliti Swarna Dwipa Institute, Lutfi Nasution, menilai peristiwa itu tidak seharusnya dibesar-besarkan. Ia menegaskan bahwa kunjungan Zulhas justru menunjukkan kehadiran nyata pemerintah di tengah bencana.
“Pak Zulhas hadir di Desa Cot Ara, Kecamatan Kuta Blang, untuk memastikan kebutuhan pokok masyarakat terdampak terpenuhi, serta mendorong pemulihan pertanian di atas lahan 530 hektare sawah yang rusak akibat banjir. Itu bukti pemerintah tidak tinggal diam,” tegas Lutfi di Jakarta, Selasa (16/12/2025).
Lutfi menambahkan, langkah Zulhas sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pemenuhan pangan bagi para pengungsi dan perbaikan sarana pendukung pascabencana.
“Pak Zulhas juga meninjau SPPG Geulanggang Baro yang disulap menjadi dapur umum menyiapkan 3.000 bungkus makanan per hari dengan standar Badan Gizi Nasional (BGN). Itu kerja konkret, bukan pencitraan,” ujar aktivis 98 itu.
Terkait video viral yang memperlihatkan Zulhas makan sate sambil memegang cerutu, Lutfi menyebut publik sebaiknya melihat konteks secara objektif, bukan emosional.
“Zulhas juga manusia. Setelah berjam-jam di lapangan, tentu lapar. Lagipula beliau makan di tempat rakyat, bukan di restoran mewah. Soal cerutu, itu kebiasaan pribadinya, seperti orang lain yang merokok. Cerutu pun tidak dihisap, jadi tidak pantas dipersoalkan,” tegasnya.
Lutfi menilai, sebagian pihak memang sengaja membangun opini negatif terhadap pejabat tertentu tanpa melihat substansi kerja.
“Sekarang ini, mau benar tetap disalahkan, mau salah makin dihujat. Padahal fokusnya harusnya pada bagaimana pemerintah menyalurkan bantuan dan mempercepat pemulihan,” ucapnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar tetap kritis namun proporsional dalam mengawal upaya penanggulangan dan pemulihan bencana di Aceh dan wilayah Sumatera lainnya.
“Jangan sampai isu pribadi menutupi kerja besar pemerintah. Justru yang perlu diawasi itu penyaluran anggaran bencana agar tidak dijadikan ladang korupsi oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab,” tutup Lutfi.(Edo Lembang)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar