Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Jalan Karya Marindal I Amblas Parah Usai Galian Pipa Rp2,2 M Tirtanadi

Jumat, 12 Desember 2025 | Jumat, Desember 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-12T04:46:05Z


Warga Geram: “Ini Bukan Pekerjaan, Ini Penghancuran Jalan!”
Tirtanadi: Kontraktor Akan Dipanggil dan Diwajibkan Memperbaiki


CNEWS, Deli Serdang — Proyek pemasangan pipa air bersih milik Perumda Tirtanadi Sumatera Utara di Jalan Karya Pasar 3, Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak, menuai protes keras. Alih-alih membawa manfaat, pekerjaan senilai Rp 2.265.000.000 yang dikerjakan PT Putra Siatas Barita itu justru meninggalkan kerusakan jalan yang amblas sepanjang puluhan meter, mengancam keselamatan warga dan memicu sejumlah kecelakaan.


Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan bekas galian yang ditanam kembali tidak dipadatkan secara teknis. Lapisan tanah tampak turun, bergelombang, dan di beberapa titik membentuk cekungan dalam. Aspal baru yang seharusnya menjadi penyelesaian justru retak dan terkelupas, tanda kuat bahwa pekerjaan dilakukan gegabah dan tidak memenuhi standar.


Kerusakan ini bukan sekadar gangguan, tetapi telah berubah menjadi ancaman serius bagi pengendara yang melintas di jalur yang setiap hari digunakan warga sebagai akses utama ke sekolah, pasar, hingga tempat kerja.




Warga: “Uang Rp 2,2 M ke Mana? Ini Jalan Rusak, Bukan Pipa Berkualitas!”


Warga perumahan Marindal City, Jefry Sitorus, menumpahkan kemarahannya atas pekerjaan yang dinilai hanya mengejar selesai tanpa memperhatikan dampak.


“Kami bukan menolak pipa air bersih, kami butuh itu. Tapi pekerjaan kontraktornya asal-asalan. Uang Rp2,2 miliar itu ke mana larinya? Jalan ini hancur, amblas, sudah banyak yang jatuh. Jangan karena proyek pipa, kami jadi korban,” tegas Jefry, Kamis (11/12).

 

Warga lainnya menambahkan bahwa sebelum adanya galian, jalan tersebut cukup stabil. Namun setelah pemasangan pipa, jalan mulai turun sedikit demi sedikit hingga kini semakin membahayakan. Pengendara sepeda motor sudah beberapa kali terperosok akibat permukaan jalan yang tidak rata.


Masyarakat meminta Tirtanadi turun langsung mengawasi dan tidak hanya mengandalkan laporan kontraktor.




Tirtanadi Akhirnya Buka Suara: Akui Kerusakan, Janji Panggil Kontraktor


Ketika dikonfirmasi, Humas Perumda Tirtanadi Sumatera Utara Lokot Siregar mengakui bahwa pihaknya telah menerima laporan kerusakan dan memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami warga.


“Kami sangat berterima kasih atas laporan warga. Kami memohon maaf atas kerusakan itu. Karena pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan, kami segera memanggil kontraktor dan mewajibkan mereka memperbaiki seluruh kerusakan,” ujar Lokot.

 

Lokot juga menegaskan bahwa Tirtanadi akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas pekerjaan PT Putra Siatas Barita agar kerusakan serupa tidak terjadi pada proyek lain.





Fakta Lapangan: Galian Tidak Dipadatkan, Material Minim, dan Aspal Ditutup Terlalu Cepat


Investigasi singkat di lokasi menemukan beberapa indikasi kelalaian teknis:


1. Tanah timbunan tidak dipadatkan secara berlapis

Permukaan turun hingga membentuk cekungan besar merupakan tanda kuat bahwa pemadatan tanah tidak menggunakan metode standar seperti compacting bertahap.

2. Material batu diduga minim

Di beberapa titik terlihat tanah yang kembali naik ke permukaan tanpa adanya batu sebagai penopang.

3. Penutupan Aspal dilakukan terlalu cepat

Penutupan pngaspalan dilakukan sebelum tanah stabil; akibatnya, aspal turun mengikuti galian.

4. Tidak ada pengawasan lapangan yang memadai

Proyek BUMD sebesar ini semestinya diawasi ketat, bukan diserahkan sepenuhnya pada pihak pelaksana.


Warga Desak Penindakan, Bukan Sekadar Janji


Warga kini menuntut:

  • Perbaikan total seluruh titik amblas
  • Pengawasan ulang seluruh jalur pipa
  • Sanksi tegas bagi kontraktor jika terbukti melanggar standar teknis
  • Tanggung jawab penuh Tirtanadi sebagai pemberi proyek

Mereka menegaskan bahwa kerusakan jalan tidak boleh dianggap sebagai “risiko proyek”, melainkan akibat langsung dari pekerjaan yang tidak profesional.


Publik Menunggu Tindakan Nyata


Kerusakan Jalan Karya Marindal I kini menjadi sorotan karena menyangkut keselamatan publik dan kredibilitas Tirtanadi sebagai BUMD penyedia layanan air bersih. Komitmen Tirtanadi memanggil kontraktor akan menjadi ujian transparansi dan tanggung jawab moral mereka terhadap masyarakat.


Sementara itu, warga berharap perbaikan tidak berhenti pada pernyataan, melainkan segera diwujudkan dalam pekerjaan nyata di lapangan. ( H.Juntak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update