CNEWS, Rabat, Maroko — Dalam langkah bersejarah yang menegaskan semangat persatuan dan ketahanan nasional, Raja Mohammed VI secara resmi menetapkan 31 Oktober sebagai “Hari Persatuan Nasional” (Unity Day) yang akan diperingati setiap tahun di seluruh Kerajaan Maroko.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Istana Kerajaan (Royal Court) sebagai bentuk penghormatan atas transformasi besar wilayah Sahara Maroko, yang selama ini menjadi simbol pengorbanan, pembangunan, dan loyalitas terhadap keutuhan teritorial bangsa.
Pernyataan resmi Kerajaan menegaskan bahwa keputusan ini mencerminkan komitmen abadi Maroko terhadap persatuan nasional—dari kota-kota di utara hingga provinsi-provinsi selatan—serta menjadi pengingat atas perjalanan panjang rakyat Maroko dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas wilayahnya.
Dukungan Internasional untuk Hari Persatuan
Deklarasi “Unity Day” turut mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai kalangan internasional, termasuk dari Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, menyambut langkah Raja Mohammed VI tersebut sebagai inisiatif visioner yang memperkuat solidaritas nasional dan mempererat hubungan antarwarga di seluruh penjuru Maroko.
“Saya mendukung penuh keputusan Yang Mulia Raja Mohammed VI menetapkan Hari Persatuan Nasional. Peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi momentum historis untuk menegaskan arti penting persatuan — dari Tangier hingga Laayoune,” ujar Lalengke dari Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Tokoh pers dan aktivis hak asasi manusia internasional itu juga menilai penetapan Hari Persatuan dapat memperkuat identitas kolektif bangsa Maroko sekaligus menjadi simbol harapan bagi masyarakat di kawasan Sahara yang telah lama menghadapi dinamika politik dan sosial.
Lalengke sebelumnya juga diketahui hadir pada Sidang Ke-80 Komite Keempat PBB (UN Fourth Committee) di New York pada 8 Oktober 2025, di mana ia menyampaikan pidato terkait perlindungan hak asasi manusia bagi masyarakat Sahrawi di kamp pengungsian Tindouf.
“Saya berharap deklarasi Raja Maroko ini menjadi angin segar bagi para pengungsi untuk dapat kembali ke tanah air mereka di Sahara Maroko dan bersatu kembali dengan saudara-saudaranya di wilayah utara,” tambahnya.
Hari Refleksi dan Perayaan Nasional
Pemerintah Maroko mengumumkan bahwa Hari Persatuan Nasional akan diisi dengan beragam kegiatan budaya, pendidikan, dan upacara publik yang menonjolkan nilai-nilai kebhinekaan, sejarah perjuangan, serta semangat persaudaraan antarwarga.
Lembaga pendidikan dan institusi publik diimbau untuk menyelenggarakan program dialog kebangsaan, pameran sejarah, serta kegiatan seni dan literasi yang memperkuat kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman.
Simbol Visi Maroko yang Maju dan Solid
Penetapan Hari Persatuan Nasional mencerminkan visi strategis Raja Mohammed VI dalam membangun masa depan Maroko yang inklusif, berdaulat, dan sejahtera.
Momentum ini juga menjadi penegasan bahwa pembangunan wilayah selatan, terutama Sahara Maroko, merupakan bagian integral dari perjalanan kebangsaan dan identitas historis negara tersebut.
Dengan semangat kebersamaan yang semakin kuat, Maroko menegaskan diri sebagai bangsa yang kokoh, modern, dan bersatu di bawah panji kedaulatan nasional.
(PERSISMA/Red)
English versionKing Mohammed VI Declares October 31 as Morocco’s “National Unity Day”: A Symbol of Cohesion and Enduring Strength
CNEWS, Rabat, Morocco — In a historic move underscoring Morocco’s enduring spirit of unity and resilience, King Mohammed VI has officially declared October 31 as “National Unity Day” (Unity Day), to be celebrated annually throughout the Kingdom.
The announcement, issued by the Royal Court, serves as a tribute to the remarkable transformation of the Moroccan Sahara, which has long stood as a symbol of sacrifice, development, and unwavering loyalty to the nation’s territorial integrity.
According to the Royal statement, the decision reflects Morocco’s steadfast commitment to national cohesion—from the northern cities to the southern provinces—and stands as a reminder of the Moroccan people’s long and determined journey in safeguarding their sovereignty and stability.
International Support for Morocco’s Unity Day
The declaration of “Unity Day” has drawn praise and support from the international community, including from Indonesia.
The Chairman of the Indonesian Citizen Journalists Association (PPWI), Wilson Lalengke, lauded King Mohammed VI’s initiative as a visionary effort to strengthen national solidarity and deepen the sense of belonging among all Moroccans.
“I fully support His Majesty King Mohammed VI’s decision to establish National Unity Day,” Lalengke said from Jakarta on Thursday (November 6, 2025). “This commemoration is far more than ceremonial — it marks a historic moment that reaffirms the essence of unity, from Tangier to Laayoune.”
The Indonesian journalist and international human rights advocate emphasized that the declaration represents both a moral and symbolic breakthrough that reinforces Morocco’s collective identity while offering renewed hope to communities in the Sahara region that have long faced complex political and social challenges.
Lalengke was also among the speakers at the 80th Session of the United Nations Fourth Committee, held in New York on October 8, 2025, where he delivered an address advocating for the protection of human rights for Sahrawi refugees in the Tindouf camps.
“I hope this royal declaration will bring new hope and encouragement for the refugees to return home to the Moroccan Sahara and reunite with their brothers and sisters in the northern regions,” he added.
A Day of Reflection and National Celebration
The Moroccan government announced that National Unity Day will be marked with cultural, educational, and public events highlighting Morocco’s diversity, shared history, and enduring spirit of brotherhood.
Schools and public institutions are encouraged to host national dialogues, historical exhibitions, and artistic activities designed to foster awareness of Morocco’s unity within its cultural richness.
A Vision for a Modern and United Morocco
The establishment of National Unity Day embodies King Mohammed VI’s strategic vision of building an inclusive, sovereign, and prosperous Morocco.
It further affirms that the development of the southern provinces, particularly the Moroccan Sahara, remains an inseparable part of the nation’s historical identity and progress.
With a deepened sense of collective pride and solidarity, Morocco continues to stand as a strong, modern, and united nation under the banner of its enduring sovereignty.
(PERSISMA/Red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar