CNEWS, Deli Serdang – Di tengah menurunnya kepercayaan publik terhadap pelayanan sosial pemerintah desa, sosok M. Arifin, Kepala Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, muncul sebagai contoh nyata kepemimpinan yang humanis dan berorientasi pada pelayanan publik.
Setiap hari Sabtu, Arifin secara rutin melakukan kunjungan langsung ke rumah warga miskin yang sakit berat untuk memastikan mereka mendapat penanganan medis yang layak. Aksi ini bukan program seremonial atau pencitraan politik, melainkan wujud tanggung jawab moral dan kemanusiaan seorang pemimpin desa terhadap warganya.
“Ini bukan pencitraan. Ini bagian dari tugas dan tanggung jawab saya sebagai kepala desa. Setiap warga yang sakit dan tidak mampu berobat, harus segera kita tangani dan bantu sampai ke rumah sakit,” ujar M. Arifin kepada CNEWS, Sabtu (9/11/2025).
Respons Cepat Terhadap Warga Tidak Mampu
Arifin juga menginstruksikan kepada seluruh kepala dusun di wilayah Sambirejo Timur untuk aktif mendata dan melaporkan setiap warga yang tergolong miskin, baik penduduk tetap maupun pendatang, khususnya mereka yang mengalami penyakit berat.
Langkah ini menjadi sistem deteksi dini agar pemerintah desa tidak menunggu laporan warga, tetapi proaktif hadir dalam kondisi darurat sosial dan kesehatan masyarakat.
“Kami wajib mengetahui setiap warga yang kesulitan berobat. Jangan sampai ada warga sakit parah tidak mendapat perhatian karena miskin atau tidak punya akses. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Selain membantu secara medis, Arifin juga mengajak masyarakat untuk saling peduli dan memberikan dukungan moral kepada sesama.
“Mari kita semua bersatu dan memberikan doa serta dukungan kepada saudara-saudara kita yang sedang berjuang melawan penyakit. Semoga mereka segera pulih dan kuat menghadapi ujian ini,” tambahnya.
Apresiasi dari Tokoh dan Lembaga Pendamping Desa
Ketua Sarjana Pendamping Desa dan Kelurahan Purna Bhakti Sumatera Utara, Ir. Badia Tampubolon, bersama Ketua DPD Jaringan Informasi Nasional (JIN) Sumut, Hermanto MT. Simanjuntak, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan kepedulian sosial yang dilakukan oleh Kades Arifin.
Menurut mereka, di tengah banyaknya kepala desa yang lebih sibuk pada urusan administratif dan proyek fisik, Arifin justru hadir sebagai figur muda yang menunjukkan esensi sejati kepemimpinan desa: melayani, bukan dilayani.
“Apa yang dilakukan oleh Kepala Desa Sambirejo Timur adalah contoh nyata bagi semua kepala desa di Kabupaten Deli Serdang. Harusnya aparat pemerintahan desa tidak hanya duduk di kantor mengurus administrasi yang ujung-ujungnya uang, tapi turun langsung melihat penderitaan warganya,” tegas Badia Tampubolon.
Hermanto menambahkan bahwa pendekatan sosial yang dilakukan Arifin patut dijadikan model bagi pemerintah desa lain di Sumatera Utara, karena menghidupkan kembali semangat gotong royong dan solidaritas di tingkat akar rumput.
Kepemimpinan Empatik dan Humanis
Langkah-langkah Arifin dinilai mencerminkan paradigma baru pemerintahan desa yang berbasis empati dan pelayanan sosial langsung.
Dalam banyak kasus, kebijakan kepala desa sering kali terfokus pada pembangunan fisik, sementara sektor kesehatan masyarakat miskin terabaikan. Namun di Sambirejo Timur, pendekatan Arifin membuktikan bahwa kehadiran pemimpin di tengah warga yang lemah jauh lebih berarti dari sekadar proyek infrastruktur.
“Desa harus menjadi rumah bagi semua, terutama bagi mereka yang tidak mampu. Itulah makna keadilan sosial di tingkat akar rumput,” pungkas Arifin.
Di tengah maraknya praktik birokrasi yang cenderung administratif dan formal, langkah nyata Kades Sambirejo Timur menegaskan bahwa kepemimpinan sejati lahir dari hati yang melayani dan tangan yang bekerja untuk rakyat.
Kepedulian sosial yang ia lakukan bukan hanya mengobati penyakit warga, tapi juga menyembuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap aparatur desa.
M. Arifin pun kini menjadi simbol kepemimpinan muda yang inspiratif dan berintegritas di Deli Serdang. ( H.juntak)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar