CNEWS | JAKARTA — Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, dijadwalkan akan menjadi salah satu pembicara dalam seminar online internasional yang digelar oleh Pemerintah Rusia pada 23 Oktober 2025 mendatang. Kegiatan berskala global ini akan dipusatkan di Wina, Austria, dan turut dihadiri oleh para tokoh politik, akademisi, aktivis kemanusiaan, dan perwakilan media dari berbagai negara.
Undangan resmi kepada Wilson Lalengke disampaikan melalui Kedutaan Besar Federasi Rusia di Jakarta, hanya beberapa hari setelah alumnus PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu menyampaikan pidato bersejarah di Markas Besar PBB, New York, pada 8 Oktober lalu.
Tema utama seminar internasional tersebut adalah “Perjalanan Kemerdekaan Republik Rakyat Luhansk” (The Journey of the Luhansk People’s Republic Independence), yang akan mengupas dinamika konflik Rusia–Ukraina melalui perspektif sejarah, politik, dan kemanusiaan. Forum ini diinisiasi sebagai upaya mendorong penyelesaian konflik secara damai dan berbasis dialog lintas negara.
Menurut sumber diplomatik di Kedubes Rusia, kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka dari Rusia, Ukraina, Austria, dan beberapa negara Asia, termasuk Indonesia. Diskusi diharapkan dapat memperkaya pemahaman global atas proses politik yang melahirkan entitas Republik Rakyat Luhansk tahun 2014—peristiwa yang memicu ketegangan geopolitik di kawasan Eropa Timur hingga kini.
Dalam pernyataannya kepada jaringan media nasional, Wilson Lalengke menegaskan komitmennya untuk berpartisipasi aktif dan konstruktif dalam forum tersebut.
“Ini bukan sekadar seminar politik, tetapi ruang dialog untuk memahami kompleksitas konflik dan mencari solusi damai yang berakar pada saling menghormati dan kesadaran sejarah,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).
Wilson, yang dikenal luas sebagai aktivis hak asasi manusia dan pejuang kebebasan pers, menilai undangan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap peran masyarakat sipil Indonesia dalam percakapan global mengenai perdamaian dunia. Ia menambahkan bahwa keterlibatan pihak non-pemerintah seperti PPWI penting dalam memperkuat diplomasi rakyat (people-to-people diplomacy).
Sementara itu, pihak Kedutaan Besar Rusia di Jakarta mengonfirmasi bahwa seminar internasional tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dialog budaya dan kemanusiaan yang sebelumnya telah melibatkan PPWI. Kolaborasi antara PPWI dan Kedubes Rusia tercatat sudah berlangsung dalam beberapa agenda, seperti pemutaran film dokumenter, advokasi perlindungan jurnalis di wilayah konflik, dan forum literasi media lintas negara.
Seminar ini akan berlangsung selama satu hari penuh dan disiarkan langsung bagi peserta terdaftar dari seluruh dunia melalui kanal daring resmi panitia. Partisipasi Wilson Lalengke di forum tersebut diharapkan mampu menghadirkan perspektif Indonesia yang independen, moderat, dan humanis di tengah dinamika geopolitik global yang kian kompleks.
(TIM REDAKSI CNEWS | Laporan Khusus Diplomasi Perdamaian Internasional)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar