CNews , Sergai, Sumut , 25 Juni 2025 — Sebuah aksi protes terjadi pada 23 Juni 2025 di Desa Simpang Empat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, pada Senin pagi (23/6), menyusul kekhawatiran warga terkait dugaan pemutusan akses jalan penghubung antara Desa Simpang Empat dan Pondok Gaharap. Akses tersebut berada di wilayah perkebunan Afdelling 01 Rambung Sialang Estate Hilir milik PT London Sumatra (Lonsum).
Isu rencana pemutusan jembatan ini dengan cepat menyebar di tengah masyarakat, memicu keresahan terutama di kalangan warga Dusun III. Sekitar 20 kepala keluarga disebut akan terdampak langsung jika akses tersebut benar-benar ditutup.
Namun, pihak PT Lonsum segera memberikan klarifikasi resmi untuk meredam kesimpangsiuran informasi.
Lonsum: Tidak Ada Pemutusan Akses Jalan
Asisten Divisi 01 EG selaku pengelola Afdelling 01 PT Lonsum secara tegas membantah adanya rencana pemutusan jalan tersebut.
“Kami tidak memiliki niat memutus akses jalan. Justru, kami siap membantu perbaikan dengan memberikan material batu sertu sepanjang 300 meter agar jalur ini semakin layak dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa selama tidak ada gangguan terhadap aktivitas perkebunan, jalan itu akan tetap terbuka untuk masyarakat. Klarifikasi ini turut didukung oleh salah seorang warga Desa Simpang Empat, Pak Fian, yang menilai komunikasi dua arah antara warga dan perusahaan sangat diperlukan agar tidak terjadi salah paham di lapangan.
Aparat Kepolisian Amankan Situasi
Pengamanan aksi dilakukan oleh jajaran Polres Serdang Bedagai dan Polsek Firdaus. Hadir di lokasi antara lain:
- Iptu Raja K. Sihaloho – KBO Sat Intelkam Polres Sergai
- Ipda Boy Jen Sinaga – Kanit II Sat Intelkam Polres Sergai
- Ipda Restu Hutasuhut – Kanit Intel Polsek Firdaus
- Aipda Budi Setiawan – Bhabinkamtibmas Polsek Firdaus
- Personel Sat Intelkam lainnya
Dalam keterangannya, aparat mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
“Setiap permasalahan harus disikapi dengan kepala dingin dan melalui jalur komunikasi yang sehat. Jangan mudah percaya isu liar,” ujar salah satu personel Sat Intelkam di lokasi.
Peran Kepala Dusun dan Upaya Mediasi
Kepala Dusun III Desa Simpang Empat, Siswanto, menjelaskan bahwa keresahan warga muncul karena informasi yang menyebut akan ada pemutusan jembatan penghubung. Jika itu terjadi, aktivitas warga akan terganggu karena harus menempuh jalur alternatif yang lebih jauh.
“Setidaknya 20 KK akan terdampak langsung. Maka kami menyampaikan keberatan terhadap rencana tersebut,” ungkapnya.
Namun, setelah dialog dan mediasi langsung dengan pihak perkebunan dan arahan dari Asisten Divisi 01 Pak Susanto, situasi berhasil dikendalikan. Warga akhirnya membubarkan diri secara tertib dan menyatakan siap menunggu hasil komunikasi lanjutan secara resmi.
Komitmen Jangka Panjang dan Pentingnya Dialog
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kemitraan sosial antara perusahaan dan warga sekitar. PT Lonsum menyatakan komitmennya untuk tetap menjaga kelancaran akses warga dan menekankan pentingnya penyelesaian berbasis dialog, bukan konflik.
Dalam konteks ini, pemerintah desa, aparat keamanan, dan korporasi diharapkan tetap konsisten menjaga ruang komunikasi terbuka, agar tidak terjadi miskomunikasi yang merugikan masyarakat. (M.KMN /RED)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar