Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Aktivis Papua Desak Pemerintah Kota Jayapura Pindahkan Terminal Peti Kemas Hamadi

Kamis, 26 Juni 2025 | Kamis, Juni 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-26T07:08:36Z


CNews ,Jayapura, 26 Juni 2025 — Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Papua, Yerry Basri Mak, SH, MH, mendesak Pemerintah Kota Jayapura dan pihak terkait untuk segera memindahkan Terminal Peti Kemas di Kota Jayapura Distrik Jayapura Selatan  Kelurahan Hamadi . Pasalnya, keberadaan terminal tersebut dinilai telah mengganggu aktivitas masyarakat, mencemari lingkungan, dan menimbulkan kemacetan lalu lintas di kawasan padat penduduk.




Dalam keterangan resminya kepada media, Yerry menegaskan bahwa debu pekat yang ditimbulkan dari aktivitas bongkar muat peti kemas dan lalu lalang truk kontainer telah menimbulkan dampak serius bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar.

 



"Debu yang beterbangan akibat truk kontainer yang keluar-masuk terminal tidak hanya mengganggu jarak pandang pengendara, tapi juga meningkatkan risiko penyakit pernapasan seperti ISPA, asma, dan alergi. Ini sudah menjadi ancaman serius bagi warga Hamadi dan sekitarnya," tegas Yerry.

 


Lebih lanjut, Yerry memaparkan beberapa dampak negatif langsung dari aktivitas terminal peti kemas tersebut:


  • Peningkatan kadar debu total ambien yang berbahaya bagi sistem pernapasan, terutama bagi anak-anak dan lansia.
  • Kemacetan kronis di titik simpang tiga lampu merah (Tripleklait) yang berdekatan langsung dengan akses masuk terminal.
  • Risiko kesehatan tinggi bagi petugas terminal, yang terpapar langsung debu dan polutan tanpa perlindungan memadai.
  • Penurunan kualitas udara secara drastis, berdampak luas bagi lingkungan hunian padat di wilayah Hamadi.


Yerry menyebut, solusi jangka pendek dapat berupa penyiraman rutin area bongkar muat, penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja, serta pembatasan jam operasional kontainer di jam sibuk lalu lintas. Namun, ia menegaskan bahwa solusi utama adalah relokasi terminal ke area industri atau pelabuhan khusus yang jauh dari permukiman.


"Terminal peti kemas seperti ini seharusnya berada di kawasan pelabuhan industri atau logistik, bukan di tengah kota yang padat dan dekat dengan pemukiman warga. Pemerintah dan otoritas pelabuhan mesti segera bertindak," tegasnya.

 

LSM WGAB Papua juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan kajian awal dan laporan pemantauan lingkungan selama enam bulan terakhir, dan akan segera menyerahkannya kepada DPRD Kota Jayapura serta instansi terkait untuk ditindaklanjuti.


Catatan Redaksi: Terminal Peti Kemas Hamadi merupakan salah satu titik distribusi logistik strategis di Kota Jayapura, Polemik antara kepentingan operasional dan kenyamanan warga sipil di sekitarnya menuntut adanya keputusan politik dan kajian lingkungan yang komprehensif.

( YBM - RED) 

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update