Kamis 12 Jun 2025

Notification

×
Kamis, 12 Jun 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

PPP Siap Gelar Muktamar Usai Idul Adha: Sandiaga Uno dan Gus Yasin Masuk Bursa Ketum

Rabu, 14 Mei 2025 | Rabu, Mei 14, 2025 WIB | 24 Views Last Updated 2025-05-14T04:44:34Z


CNEWS - Jakarta, 13 Mei 2025 – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar forum tertinggi partai, Muktamar, untuk memilih Ketua Umum baru. Agenda strategis ini dijadwalkan berlangsung usai Hari Raya Idul Adha 1446 H dan setelah selesainya Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa daerah.


Dua nama kuat mencuat ke permukaan: Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Parekraf RI, serta Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, tokoh muda Nahdliyin.


Juru Bicara PPP, Usman M. Tokan, menegaskan bahwa DPP PPP tidak berencana menunda muktamar, dan waktu yang ditetapkan antara Agustus hingga September 2025 disesuaikan dengan kalender politik dan kesiapan daerah.


"DPP sudah memutuskan pelaksanaan muktamar setelah Hari Raya Idul Adha dan PSU. Tidak ada penundaan, ini soal momentum dan efektivitas," ujar Usman saat dikonfirmasi, Selasa (13/5/2025).

 

Bursa Ketum Menguat: Antara Elektabilitas dan Warisan Kultural


Sinyal perebutan kursi Ketua Umum PPP mulai terasa di internal partai. Sandiaga Uno, yang sempat diusung sebagai cawapres dan kini menjabat Menparekraf, disebut-sebut sebagai figur kuat dengan daya jangkau luas, terutama di kalangan muda dan urban. Masuknya Sandiaga dalam bursa dinilai sebagai bentuk penyegaran wajah partai sekaligus upaya PPP menjangkau segmen pemilih nontradisional.


Di sisi lain, Gus Yasin, putra ulama kharismatik Mbah Moen, membawa kekuatan simbolik yang besar dari akar Nahdlatul Ulama dan kalangan pesantren. Ia dinilai mampu memperkuat basis tradisional PPP sekaligus menjembatani generasi muda Islam.


Konsolidasi Menuju Transformasi


Muktamar kali ini bukan sekadar agenda rutin pergantian kepemimpinan, tapi juga momen kritis pembaruan strategi partai pasca hasil Pemilu 2024 yang mengecewakan. PPP tengah berada di simpang jalan: memilih bertahan pada pola lama atau bertransformasi menjawab tantangan zaman.


Menurut analis politik UIN Jakarta, Dr. Adi Prayitno, PPP membutuhkan figur yang tidak hanya populer, tapi juga memiliki kemampuan manajerial dan jaringan nasional untuk mengangkat elektabilitas partai.


“Muktamar ini akan jadi uji arah baru PPP. Apakah tetap bermain di zona aman basis tradisional, atau berani merebut ceruk pemilih muda dan rasional,” ujarnya kepada JiwaMuda Indonesia.

 

Politik Internal: Panggung Tertutup yang Sedang Dibuka


Meskipun DPP belum secara resmi mengumumkan siapa saja kandidat yang akan maju, dinamika internal sudah mulai terasa. Sinyal dukungan dari DPW-DPW dan manuver politik di akar rumput akan menentukan peta kekuatan menjelang muktamar. Belum ada koalisi resmi, namun lobi dan pendekatan antar kader terus berjalan di bawah radar.

“Saat ini masih dinamis. Figur yang ingin maju masih punya waktu untuk menggalang dukungan dari pemilik suara,” ujar Usman.

 

Kesimpulan:
Muktamar PPP 2025 tak sekadar soal siapa yang terpilih, tetapi tentang arah baru partai: antara mempertahankan identitas atau melakukan loncatan politik besar. Sandiaga Uno dan Gus Yasin mungkin hanya dua dari sejumlah nama yang akan bertarung. Namun hasilnya akan menentukan posisi PPP dalam peta politik nasional lima tahun ke depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update