Cnews - Belawan | Citra Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan internasional tercoreng oleh persoalan klasik: tumpukan sampah yang mencemari kawasan pelabuhan. Selain mengganggu estetika dan merusak kredibilitas sebagai pelabuhan bertaraf internasional, kondisi ini juga menimbulkan aroma tak sedap serta berpotensi memicu masalah kesehatan.
Pantauan di lapangan pada Selasa (20/5/2025) siang, tumpukan sampah tampak menggunung di kawasan Pelabuhan Ujung Baru, Kelurahan Belawan I, persis di sekitar Reception Facilities (RF) — fasilitas pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dikelola oleh PT Pelindo Regional 1 Cabang Belawan.
Ironisnya, di lokasi yang semestinya steril dan tertib ini, justru tampak kumuh, minim pengawasan, dan nyaris tak tersentuh perawatan rutin. Padahal, fasilitas tempat sampah tersedia. Namun akibat pengelolaan yang tidak maksimal dan minimnya kesadaran, sampah dibiarkan berserakan tanpa ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab. Kondisi diperburuk oleh tidak diangkutnya sampah oleh petugas kebersihan.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan serius: di mana peran pengelola kawasan pelabuhan dalam menjamin kebersihan dan standar internasional operasional pelabuhan?
Saat dikonfirmasi, Humas PT Pelindo (Persero) Regional 1 Cabang Belawan, Sabtia, membenarkan telah menerima laporan warga. “Terima kasih informasinya,” ucap Sabtia singkat.
Wanita yang dikenal komunikatif ini juga menegaskan pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lokasi. “Kami cek ya,” tandasnya.
Namun jawaban tersebut belum menjawab tuntas soal langkah konkret yang akan diambil Pelindo sebagai operator pelabuhan dalam menanggulangi persoalan sampah yang bukan pertama kali terjadi.
Perlu Penegakan dan Pengawasan Serius
Permasalahan ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan minimnya penegakan aturan di kawasan pelabuhan. Pengelolaan lingkungan semestinya menjadi prioritas utama, terlebih di wilayah yang menyandang status internasional. Pemerintah daerah, otoritas pelabuhan, dan operator pelabuhan harus segera duduk bersama untuk menyusun kebijakan terpadu guna menertibkan pelaku pembuangan sampah sembarangan, serta mengaktifkan sistem pengangkutan dan pengolahan sampah secara berkala.
Tanpa itu, wajah Pelabuhan Belawan akan terus tercoreng, dan statusnya sebagai gerbang laut Sumatera Utara akan kehilangan legitimasi.
( Tim DN 86)
Catatan Redaksi: Kami akan terus mengawal perkembangan ini dan menunggu tindak lanjut nyata dari pihak Pelindo dan instansi terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar