Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


HMI Cabang Palembang Nyatakan Mosi Tidak Percaya Terhadap Herman Deru, Tuntut Reformasi Pendidikan dan Evaluasi Kapolda

Sabtu, 03 Mei 2025 | Sabtu, Mei 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-03T08:25:53Z


PALEMBANG – C. News -| Momentum Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025 diwarnai gelombang protes keras dari kalangan mahasiswa Sumatera Selatan. Front Wajah Gelap Pendidikan Sumatera Selatan—yang terdiri dari HMI Cabang Palembang, Cipayung Plus Palembang, dan aliansi BEM se-Kota Palembang—menggelar aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sumatera Selatan sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap mantan Gubernur Herman Deru.


Massa aksi menuntut agar program pendidikan gratis yang selama ini terbengkalai segera dilanjutkan, serta mendesak pendirian sekolah rakyat sebagai solusi konkret terhadap ketimpangan akses pendidikan di daerah.


“Apa gunanya peringatan Hari Pendidikan jika sekolah masih jadi beban bagi rakyat kecil?” seru Koordinator Aksi dari Bidang PTKP HMI Cabang Palembang, Ade Syawal Diansyah.


Dalam orasinya, para mahasiswa juga mengecam potensi komersialisasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025. Mereka menuntut transparansi dan keadilan agar tidak terjadi praktik jual beli kursi yang merugikan masyarakat tidak mampu.


Kekecewaan juga dilontarkan atas kehadiran Herman Deru dalam acara seremonial di DPRD Sumsel pada 1 Mei lalu. Massa menilai kehadirannya hanya simbolis tanpa substansi, tidak membawa dampak nyata bagi buruh maupun pendidikan.


Ironisnya, aksi damai ini tidak disambut dialog oleh pejabat eksekutif, melainkan justru dibalas tindakan represif oleh aparat kepolisian yang diduga melampaui batas kewenangan. Sejumlah peserta aksi mengaku menjadi korban intimidasi dan tindakan kekerasan 


“Kami mengutuk keras tindakan represif aparat. Ini bukan hanya soal demokrasi yang dirampas, tapi juga soal kemanusiaan. Harus ada pihak yang bertanggung jawab,” tegas Ade.


Ketua Umum HMI Cabang Palembang, Bayu Pratama, bahkan meminta Kapolda Sumsel untuk mengevaluasi jajarannya dan memberikan sanksi kepada aparat yang terbukti melanggar prosedur penanganan aksi.


Aksi ini murni suara rakyat. Tidak ada aktor politik di baliknya. Kami hanya ingin pendidikan di Sumsel kembali berpihak pada rakyat,” ujar Bayu.( Tim )


Sebagai lanjutan dari gerakan ini, aliansi mahasiswa berencana menggelar aksi massa yang lebih besar dan masif dalam waktu dekat. Mereka menegaskan tidak akan berhenti sebelum tuntutan didengar dan dipenuhi.

Reporter: Tim Syar
Editor: Redaksi Investigasi CNEWS


Jika Anda ingin saya bantu siapkan siaran pers, template laporan pelanggaran HAM, atau file dokumentasi aksi, saya siap bantu. Ingin dilanjutkan ke salah satu itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update