CNEWS - Deli Serdang – Seorang pria warga Jalan Setia Budi, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, bernama Sahdan Syahputra Lubis (35), diduga menjadi korban penculikan dan penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK). Peristiwa yang penuh misteri ini menyisakan duka dan harap di kediaman korban.
Menurut keterangan istri korban, Pipit Widari, suaminya terakhir kali dapat dihubungi pada 8 April 2025. Sejak saat itu, komunikasi terputus total dan keberadaan Sahdan bersama kendaraan yang biasa dikemudikannya, Mitsubishi Pajero BK 1996 AFV, tak diketahui hingga kini.
“Kami hanya bisa menunggu di rumah. Anak-anak terus bertanya, 'Kapan Ayah pulang?’” ucap Pipit dengan suara bergetar saat ditemui awak media, Kamis (17/4/2025).
Mobil Ditemukan, Tapi Sahdan Menghilang
Harapan sempat muncul saat mobil yang dikendarai Sahdan ditemukan di Jalan Sungai Musi, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, tepatnya dekat lokasi wisata Jona Garden. Namun, mobil itu ditemukan dalam kondisi terbuka tanpa keberadaan Sahdan di dalamnya.
Ironisnya, saat keluarga hendak kembali ke lokasi penemuan untuk mencari informasi lebih lanjut, mobil tersebut sudah raib. Dugaan penculikan pun menguat setelah beberapa warga mengaku melihat sekelompok pria menyeret korban dan membawanya dengan mobil sedan berwarna hitam, lengkap dengan stiker di sisi kanan dan kiri kendaraan.
“Warga bilang sempat melihat suami saya dianiaya dan dibawa paksa,” ujar Pipit dengan mata sembab.
Laporan ke Polda Sumut
Tak tinggal diam, Pipit Widari resmi melaporkan kejadian ini ke Polda Sumatera Utara pada Rabu, 16 April 2025, dengan nomor laporan: STTL/GANGGUAN/B/4/IV/2025/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA. Ia berharap laporan tersebut menjadi pintu masuk untuk pengungkapan kasus dan menemukan suaminya dalam keadaan selamat.
“Saya mohon kepada pihak kepolisian agar segera menemukan suami saya dan menangkap para pelaku. Hukum mereka seberat-beratnya,” ucapnya penuh harap.
Anak-anak Menanti Kepulangan Sang Ayah
Sementara itu, ketiga anak Sahdan Syahputra Lubis turut merasakan kehilangan yang mendalam. Anak sulungnya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, bahkan menyampaikan pesan sederhana namun menggugah hati.
“Jangan ragu untuk mencari ayahku ya, Om,” ucapnya lirih, penuh kerinduan.
Harapan di Tengah Ketidakpastian
Pipit mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa agar Allah SWT memberikan kekuatan serta perlindungan bagi suaminya. Ia juga berharap seluruh pihak turut membantu menyebarkan informasi dan mendukung upaya pencarian.
“Saya percaya, Allah Maha Melihat. Semoga ada keajaiban dan suami saya segera kembali,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, keberadaan Sahdan maupun pelaku penculikan masih menjadi misteri. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan kasus ini.
( Tim Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar