Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Penangkapan Ketua Ormas di Depok Picu Kerusuhan, 3 Mobil Polisi Dirusak dan Dibakar Massa

Senin, 21 April 2025 | Senin, April 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-20T19:47:15Z

CNEWS - Depok – Penangkapan Ketua Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok pada Jumat (18/4/2025) tidak hanya menegaskan ketegasan hukum terhadap mafia tanah, tetapi juga membuka babak baru konflik sosial yang mengakar. Tiga mobil polisi menjadi sasaran amuk massa, satu di antaranya dibakar hingga hangus di kawasan Kampung Baru, Jalan Dahlan, Cimanggis, Depok.



Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso mengonfirmasi bahwa penangkapan terhadap ketua ormas tersebut dilakukan berdasarkan dua laporan polisi: dugaan penguasaan lahan tanpa hak dan penggunaan senjata jenis airsoft gun dalam konflik lahan.


Tersangka mengklaim lahan itu miliknya, namun tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikan. Sedangkan perusahaan yang sah secara hukum, punya alas hak yang lengkap,” ujar Bambang saat ditemui pada Minggu (20/4).

 

Klaim Sepihak dan Ancaman Senjata


Konflik bermula dari klaim sepihak oleh ketua ormas atas sebidang tanah milik perusahaan properti. Tersangka tidak hanya menduduki lahan tersebut, namun juga membangun bangunan semi permanen dan membuang sampah menggunakan truk. Situasi memanas saat tersangka menodongkan airsoft gun dan menembakkannya ke alat berat yang digunakan perusahaan untuk pembangunan pagar.


Dia sempat todongkan dan tembakkan airsoft gun ke ekskavator yang akan memasang pagar. Itu sudah mengarah pada intimidasi,” tegas Bambang.

 

Penangkapan Berdarah, Mobil Polisi Dibakar


Setelah dua kali mangkir dari panggilan polisi, tersangka akhirnya ditangkap oleh 14 personel Satreskrim Polres Metro Depok. Saat dibawa ke mobil, perlawanan sengit terjadi, memicu keributan yang langsung menyulut kemarahan warga.


“Ketika kendaraan yang membawa tersangka meninggalkan lokasi, tiga mobil polisi lainnya diadang dan diserang warga. Satu mobil dibakar, dua lainnya dirusak,” terang Bambang.


Kejadian tragis itu terjadi hanya beberapa meter dari TPU Pondok Ranggon. Video amatir yang beredar menunjukkan kobaran api dan kerumunan massa yang histeris, menggambarkan eskalasi situasi yang nyaris tak terkendali.


Patronase Sosial dan Ancaman pada Penegakan Hukum


Penangkapan ketua ormas ini membuka realitas lain: kuatnya patronase sosial dan struktur kuasa informal di wilayah tersebut. Bambang menyebut, tersangka memiliki pengaruh kuat di masyarakat.


Kalau pakai istilah antropologi, dia seperti patron. Banyak warga merasa berkewajiban membela, meskipun hukum jelas-jelas tidak di pihaknya,” ucap Bambang.

 

Hingga kini, polisi telah mengamankan lokasi, mengumpulkan barang bukti, dan memburu pihak-pihak yang terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran. Polisi memastikan tidak ada korban jiwa, namun kerugian negara akibat pembakaran mobil dinilai cukup signifikan.


Penegakan Hukum Jalan Terus


Polres Metro Depok menegaskan akan menuntaskan kasus ini tanpa pandang bulu. Penegakan hukum harus tetap berjalan meski menghadapi tekanan sosial dari kelompok massa.

“Negara tidak boleh kalah oleh premanisme,” tegas AKBP Bambang. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update