Cnews - Serdang Bedagai (Sergai) – Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 dengan upacara khidmat di Lapangan Gedung Putih, Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, pada Senin (6/1/2025).
Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Darma Wijaya, didampingi Wakil Bupati Adlin Umar Yusri Tambunan. Turut hadir jajaran Forkopimda, Ketua TP PKK Ny Hj Rosmaida Darma Wijaya, Ketua GOPTKI Ny Hj Aini Zetara Adlin Tambunan, Pj Sekda Rusmiani Purba, serta para Kepala OPD dan perwakilan instansi lainnya.
Dengan tema “Dengan Semangat Hari Jadi ke-21 Kabupaten Serdang Bedagai, Kita Raih Sapta Dambaan, Menyongsong Sergai Mantab,” acara ini menjadi momentum merefleksikan pencapaian sekaligus menatap tantangan masa depan.
Capaian Pemerintah: Refleksi di Usia Dewasa
Dalam sambutannya, Bupati Darma Wijaya memaparkan berbagai prestasi:
1. Predikat BB dalam SAKIP Award 2024, yang mencerminkan efektivitas tata kelola pemerintahan
2. Skor tertinggi pelayanan publik di Sumatera Utara dengan nilai 97,08 dari Ombudsman.
3. Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI atas laporan keuangan tahun 2023
4. Penghargaan sistem merit kategori “baik”, membuktikan profesionalisme birokrasi.
Di bidang infrastruktur, pembangunan Masjid Agung, Miniatur Ka’bah, pelebaran jalan nasional, hingga Alun-Alun Sergai menjadi simbol upaya menciptakan ruang publik yang bermanfaat.
Bupati juga menegaskan pentingnya visi "Sergai Maju Terus (Mandiri, Sejahtera, Religius)" yang diwujudkan melalui Sapta Dambaan, tujuh prioritas pembangunan:
Sekolah Mantab.
Masyarakat Sehat dan Religius.
Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan.
Infrastruktur Terintegrasi.
Ekonomi Berdaya Saing.
Wisata Maju Terus.
Birokrasi Dambaan.
“Sinergi masyarakat dan pemerintah adalah kunci keberhasilan,” ujar Darma Wijaya penuh optimisme.
Kritik Tajam Publik: Antara Harapan dan Kenyataan
Di balik klaim pencapaian gemilang, kritik masyarakat terhadap beberapa persoalan tak dapat diabaikan:
1. Indikasi Korupsi dan Proyek Bermasalah
Meski pemerintah memaparkan tata kelola keuangan yang baik, berbagai laporan di media menyebut dugaan proyek mangkrak serta tindak pidana korupsi di beberapa dinas kabupaten dan pengelolaan dana desa. Hal ini menjadi bayangan buruk yang mencederai kepercayaan masyarakat.
2. Disiplin ASN Rendah
Di sejumlah kecamatan, pelayanan publik masih menjadi sorotan. Banyak warga mengeluhkan ketidakdisiplinan ASN yang kerap melanggar jam kerja, memberi kesan “makan gaji buta.”
3. Krisis Petani Padi
Program "Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan" dianggap belum memberikan solusi nyata. Petani padi menghadapi tantangan besar, seperti alih fungsi lahan sawah menjadi kebun ubi, yang memicu penurunan produksi dan pendapatan petani.
Langkah ke Depan: Antara Optimisme dan Realita
Dalam penutup sambutannya, Bupati Darma Wijaya menekankan pentingnya kebersamaan untuk menghadapi tantangan ke depan. Dengan slogan baru “Sergai Mantab (Mandiri, Tangguh, Berkelanjutan),” pemerintah optimis membawa Kabupaten Serdang Bedagai ke arah yang lebih baik.
Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah harus menjawab kritik dengan tindakan nyata. Transparansi anggaran, pengawasan birokrasi, dan dukungan nyata bagi sektor pertanian harus menjadi prioritas untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat.
Publik menunggu realisasi janji-janji ini. Harapan tinggi masyarakat terhadap pemerintah harus diimbangi dengan komitmen dan integritas yang konsisten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar