Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Ketua DPC APDESI Kampar Fajrul Hapzi Disorot Terkait Transparansi Dana Desa

Jumat, 17 Januari 2025 | Jumat, Januari 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-17T05:09:13Z

 



Cnews - Bangkinang Kota – Kepala Desa Muara Jalai, Kecamatan Kampar Utara, Fajrul Hapzi, M.Si, resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Kampar dalam Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) yang digelar di Hotel Altha, Bangkinang Kota, Kamis (7/3).


Mengusung tema "Konsolidasi Organisasi Menuju Pembangunan Desa yang Lebih Sejahtera", dukungan terhadap Fajrul datang dari 13 dari 21 kecamatan di Kabupaten Kampar. Pemilihan secara aklamasi ini menunjukkan kepercayaan kolektif dari para kepala desa. Namun, di balik kemenangan tersebut, sorotan tajam muncul terkait pengelolaan dana desa di Muara Jalai yang dianggap tidak sepenuhnya transparan.


Pengelolaan Dana Desa: Transparansi Dipertanyakan


Dana desa Muara Jalai tahun 2023 dan 2024 tercatat mencapai miliaran rupiah. Berikut rincian penggunaannya:


Tahun 2023


Penguatan Ketahanan Pangan: Rp 205.056.550

Pembangunan Jalan Desa: Rp 283.372.320

Operasional Pemerintah Desa: Rp 25.750.000

Total Anggaran: Rp 1.024.966.000


Tahun 2024


Penguatan Ketahanan Pangan: Rp 150.990.000

Pemeliharaan Jalan Desa: Rp 103.205.000

Operasional Pemerintah Desa: Rp 15.500.000

Total Anggaran: Rp 1.149.033.000


Data Lengkap Laporan Anggaran Dana Desa Muara Jalai


Informasi Penyaluran Dana Desa

Muara jalai Tahun 2023 


Pembaruan data terakhir pada : 19 Desember 2024


Rp. 1.024.966.000

Pagu

Rp. 1.024.966.000

Penyaluran

Tahapan Penyaluran

Status Desa: MAJU

1 Rp 415.489.800 40.54

2 Rp 307.489.800 30.00

3 Rp 301.986.400 29.46

Detail data penyaluran

Penyertaan Modal Rp 35.451.770

Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Desa ** Rp 283.372.320

Pemeliharaan Gedung/Prasarana Balai Desa/Balai Kemasyarakatan Rp 29.299.200

Pemeliharaan Prasarana Jalan Desa (Gorong-gorong, Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana Jalan lain) Rp 119.724.500

Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk Masyarakat, Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, dll) Rp 13.811.660

Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu) Rp 36.200.000

Penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa (PKD)/Polindes Milik Desa (Obat-obatan; Tambahan Insentif Bidan Desa/Perawat Desa; Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin, dst) Rp 12.000.000

Penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa** (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Operasional, dst) Rp 136.800.000

Keadaan Mendesak Rp 108.000.000

Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll) Rp 205.056.550

Operasional Pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa Rp 25.750.000

Penyusunan/Pendataan/Pemutakhiran Profil Desa (profil kependudukan dan potensi desa)** Rp 4.000.000

Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan/Rumah Adat/Keagamaan Milik Desa ** Rp 20.000.000


Informasi Penyaluran Dana Desa

tahu 2024


Pembaruan data terakhir pada : 19 Desember 2024


Rp. 1.149.033.000

Pagu

Rp. 1.149.033.000

Penyaluran

Tahapan Penyaluran

Status Desa: MAJU

1 Rp 489.043.800 42.56

2 Rp 659.989.200 57.44

3 Rp 0 0.00

Detail data penyaluran

Penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa** (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Operasional, dst) Rp 28.400.000

Penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa** (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Operasional, dst) Rp 5.300.000

Penyelenggaraan PAUD/TK/TPA/TKA/TPQ/Madrasah Non-Formal Milik Desa** (Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Operasional, dst) Rp 5.000.000

Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang Rp 25.729.200

Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang Rp 27.888.000

Pemeliharaan Prasarana Jalan Desa (Gorong-gorong, Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana Jalan lain) Rp 59.758.000

Pemeliharaan Prasarana Jalan Desa (Gorong-gorong, Selokan, Box/Slab Culvert, Drainase, Prasarana Jalan lain) Rp 43.447.000

Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan (untuk Masyarakat, Tenaga Kesehatan, Kader Kesehatan, dll) Rp 5.760.000

Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu) Rp 6.400.000

Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu) Rp 8.000.000

Keadaan Mendesak Rp 75.600.000

Operasional Pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa Rp 3.000.000

Operasional Pemerintah Desa yang bersumber dari Dana Desa Rp 12.500.000

Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll) Rp 64.800.000

Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll) Rp 86.190.000

Pembinaan Group Kesenian dan Kebudayaan Tingkat Desa Rp 10.400.000


Meskipun laporan penggunaan dana tampak rinci, sejumlah pihak mempertanyakan realisasi dan manfaat anggaran tersebut di lapangan. Publik menyoroti potensi ketidaksesuaian antara alokasi anggaran dan dampak nyata yang dirasakan masyarakat.


Desakan agar UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik diterapkan semakin menguat. Publik meminta audit terbuka dilakukan untuk memastikan tidak ada penyelewengan dana desa.


Janji Fajrul: Integritas dan Kepemimpinan Proaktif


Di kutip dari salah satu media online Dalam pidato perdananya, Fajrul Hapzi menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa amanah ini tidak didasarkan pada transaksi uang, melainkan kepercayaan kolektif untuk memajukan organisasi.


“Saya dipilih bukan karena uang, tetapi karena keyakinan bahwa APDESI bisa lebih baik ke depan. Integritas adalah landasan utama dalam membangun desa yang sejahtera,” ujar Fajrul dengan tegas.


Ia juga memaparkan sejumlah program kerja unggulan, termasuk memperjuangkan tambahan anggaran operasional bagi kepala desa untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Fajrul menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya, APDESI Kampar akan lebih proaktif, bahkan siap melakukan audiensi langsung dengan DPRD Kampar guna memperjuangkan aspirasi masyarakat desa.


Namun, publik mengingatkan bahwa janji-janji tersebut harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Transparansi dalam pengelolaan dana desa menjadi ujian utama yang harus diselesaikan oleh Fajrul. Jika ditemukan indikasi penyimpangan, publik mendesak agar tindakan hukum diambil tanpa pandang bulu.


Tantangan dan Harapan


Kepemimpinan Fajrul membawa harapan baru bagi masyarakat Kampar. Namun, tantangan besar menantinya untuk memenuhi ekspektasi publik, khususnya dalam mewujudkan tata kelola dana desa yang transparan, profesional, dan akuntabel.


Masyarakat menunggu bukti nyata dari kepemimpinan Fajrul, bukan sekadar retorika. Jika ia berhasil memenuhi janjinya, APDESI Kampar berpotensi menjadi percontohan bagi kabupaten lain di Provinsi Riau. Sebaliknya, kegagalan untuk memenuhi standar transparansi hanya akan memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap organisasi dan pemerintah desa.( Tim - Red) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update