Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Di Indikasi Adanya Konspirasi Proyek Water Park Dengan Camat Bajenis

Sabtu, 19 Oktober 2024 | Sabtu, Oktober 19, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-29T11:36:11Z

 

Menjadi sorotan publik  Camat Bajenis Tutup Mata Terhadap Dampak Banjir Akibat Proyek Water Park milik Asiong Fantasi

Bajenis, Tebing Tinggi – Hujan deras yang melanda Lingkungan 4, Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, kembali memicu banjir yang meresahkan warga. Meski hujan hanya berlangsung selama satu jam, air meluap dengan cepat, merendam rumah-rumah di sekitar area tersebut. Banjir ini diduga kuat akibat proyek pembangunan Water Park milik perusahaan Asiong Fantasi, yang menimbun parit lama yang sebelumnya berfungsi dengan baik.sabtu ( 19/10/2024)

Menurut warga setempat, parit tersebut sebelumnya mengalirkan air dari Kelurahan Durian ke Kelurahan Bandar Sakti. Namun, sejak proyek dimulai dan parit ditutup, aliran air terhambat, menyebabkan banjir di pemukiman. Aksi protes sempat dilakukan pada 4 Juni 2024 di depan Kantor Walikota Tebing Tinggi, menuntut tanggung jawab perusahaan, tetapi hingga kini belum ada tanggapan dari pihak terkait.

Konfirmasi lurah Bandar sakti di tempat 
Lurah Bandar Sakti, Supeno, menyampaikan bahwa ia telah berusaha maksimal menangani banjir di wilayahnya. "Saya terus berupaya agar masalah ini segera selesai demi kenyamanan warga, namun kemampuan saya terbatas. Semua tergantung pada pihak yang lebih tinggi," ujarnya.

Sementara itu, Camat Bajenis, Dira Asrama Trisna, diduga menghindari tanggung jawab. Ketika dimintai keterangan, ia terkesan mengelak dan bahkan dilaporkan selalu melimpahkan permasalahan melalui perangkat desa lain. Beberapa warga menduga bahwa camat telah menerima suap dari pihak pengusaha Water Park dan melakukan konspirasi dengan mereka.

A. Simatupang, seorang warga yang terdampak, menyatakan bahwa banjir terus terjadi setiap kali hujan. "Proyek Water Park menimbun parit dan menyebabkan banjir. Kami minta perusahaan bertanggung jawab, belum lagi penyakit kulit yang mulai menyerang warga," ujarnya.

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan Asiong Fantasi. Mereka juga mendesak Dinas Lingkungan Hidup untuk memeriksa dokumen AMDAL perusahaan, yang diduga tidak sah. Jika tidak ada tindakan cepat, warga khawatir banjir akan terus terjadi dan merugikan lebih banyak orang.( Tim koalisi) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update