CNEWS, Jakarta — Lomba Menulis yang digelar Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dengan tema “Pengalaman Buruk dengan Polisi Indonesia” resmi ditutup pada Senin, 15 Desember 2025, tepat pukul 23.59 WIB. Kompetisi yang berlangsung lebih dari dua bulan sejak 1 Oktober 2025 ini mencatat antusiasme signifikan dari masyarakat lintas daerah yang berani mengungkap pengalaman personal mereka berhadapan dengan aparat kepolisian.
Lomba ini dirancang sebagai ruang ekspresi publik yang sah dan bertanggung jawab, bukan untuk mendiskreditkan institusi kepolisian, melainkan sebagai media refleksi kritis dan evaluasi terbuka atas praktik pelayanan dan penegakan hukum di Indonesia. PPWI menegaskan, kebebasan berekspresi dan hak warga negara untuk menyampaikan kritik merupakan pilar demokrasi yang harus dijaga.
Selama periode lomba, panitia menerima 24 artikel dari berbagai latar belakang penulis. Karya-karya tersebut memuat beragam pengalaman, mulai dari dugaan perlakuan tidak adil, pelayanan yang buruk, hingga praktik yang dinilai menyimpang dari prinsip profesionalisme. Setiap tulisan hadir dengan sudut pandang berbeda—emosional, analitis, hingga reflektif—namun memiliki benang merah yang sama: harapan akan perubahan dan perbaikan sistemik.
Panitia PPWI memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan keberanian moral untuk mengungkap pengalaman yang tidak mudah diceritakan, terlebih ketika berhadapan dengan aparat negara. PPWI menilai, setiap tulisan yang masuk bukan sekadar karya jurnalistik, tetapi juga dokumen sosial yang merekam realitas hubungan warga dengan aparat penegak hukum.
Seluruh artikel selanjutnya akan memasuki tahap penilaian dan kurasi ketat oleh tim juri independen yang ditunjuk PPWI. Aspek penilaian meliputi kedalaman substansi, relevansi tema, kekuatan pesan, akurasi narasi, serta kualitas penulisan. PPWI menegaskan proses ini dilakukan secara profesional, transparan, dan bebas intervensi.
Pengumuman pemenang dijadwalkan pada 20 Desember 2025, dan akan disampaikan secara resmi melalui kanal komunikasi PPWI dan jejaring PPWI Media Group, termasuk situs web dan media sosial. Para pemenang akan menerima penghargaan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi mereka dalam menyuarakan pengalaman publik yang kerap terpinggirkan.
Menutup rangkaian lomba ini, PPWI menekankan bahwa kritik yang disampaikan secara bertanggung jawab bukanlah ancaman, melainkan cermin bagi institusi negara untuk berbenah. Suara warga telah dihimpun, dan kini menjadi tugas bersama—termasuk kepolisian—untuk mendengar, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan nyata demi keadilan dan kepercayaan publik.
(APL/Red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar