![]() |
| Poto: Jembatan jalan Tol kM 41 Tebing - Medan Putus |
CNEWS, Medan — 28 November 2025.
Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara kini berdampak serius terhadap infrastruktur utama. Ruas Jalan Tol Medan–Kualanamu–Tebingtinggi (JMKT) dilaporkan terputus di KM 41, tepatnya di antara Gerbang Tol Kemiri dan Gerbang Tol Tanjung Morawa, sebelum area Suzuya. Kondisi ini menyebabkan arus kendaraan dari Tebingtinggi menuju Medan lumpuh total.
Informasi lapangan yang diterima CNEWS menyebutkan bahwa ruas jalan terputus dan dijalur titik yang lain genangan air tersebut mencapai ketinggian yang tidak memungkinkan kendaraan melintas.
“Ruas jalan tol terputus total. Arus dari arah Tebing menuju Medan tidak bisa lewat sama sekali,” demikian laporan petugas lapangan yang diterima redaksi.
Kemacetan Mengular di Tol Helvetia: Kendaraan Terhenti Sampai 2 Km
Gangguan di JMKT berdampak langsung pada kepadatan di sejumlah ruas tol lainnya. Di Tol Helvetia, antrean kendaraan dilaporkan mengular hingga 2 kilometer, membuat pengemudi terpaksa berhenti lebih dari dua jam.
Sejumlah warga yang hendak menyalurkan bantuan untuk daerah terdampak banjir mengalami hambatan serius akibat kepadatan arus lalu lintas.
Seorang relawan menceritakan upayanya:
“Kami menunggu dua jam di Helvetia, kendaraan tidak bergerak. Akhirnya kami ambil jalur alternatif lewat Stabat untuk menyalurkan bantuan ke Sawit Seberang.”
Namun perjalanan itu kembali terhenti.
Distribusi Bantuan Tersendat: Sawit Seberang Ternyata Tidak Memiliki Akses
Upaya memutar arus melalui jalur alternatif Stabat–Sawit Seberang juga tidak memberikan hasil. Banjir di sejumlah titik menyebabkan akses menuju Sawit Seberang tertutup total. Kondisi ini membuat distribusi bantuan terpaksa dihentikan sementara.
“Kami sudah terobos ke Stabat, tapi ternyata Sawit Seberang tidak bisa ditembus. Tidak ada akses masuk ke lokasi,” ujar relawan yang mencoba menyalurkan bantuan.
Situasi ini menunjukkan bahwa dampak banjir tidak hanya dirasakan oleh warga, tetapi juga menghambat alur bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
Pengelola Tol dan Pemerintah Didesak Bergerak Cepat
Dengan terputusnya jalur utama JMKT dan kemacetan di Helvetia yang belum terurai, para relawan, pengendara, dan warga mendesak pemerintah daerah dan pengelola jalan tol untuk:
- melakukan penanganan darurat di titik Jembatan KM 41,
- membuka jalur alternatif yang aman dan dapat dilalui,
- memberikan update resmi dan real-time kepada masyarakat,
- memprioritaskan lajur untuk kendaraan bantuan kemanusiaan,
- dan menurunkan alat berat bila diperlukan untuk mempercepat perbaikan.
Hingga siang hari, belum ada pernyataan resmi yang menjelaskan estimasi pembukaan jalur di KM 41.
Kondisi Ini Makin Menegaskan Krisis Infrastruktur Banjir
Terputusnya jalan tol utama, matinya akses ke wilayah bantuan, dan terhentinya distribusi logistik menunjukkan bahwa banjir tahun ini bukan lagi sekadar bencana musiman. Ini sudah menjadi:
- krisis kemanusiaan,
- krisis mobilitas, dan
- krisis infrastruktur yang perlu ditangani secara terpadu dan cepat.
CNEWS akan terus memantau situasi di KM 41, Helvetia, Stabat, dan Sawit Seberang, serta menyiarkan informasi terbaru terkait jalur evakuasi dan distribusi bantuan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar