Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Ribuan Ikan Mati di Sungai Pangkalan Kerinci, Bupati Zukri Turun Tangan: DLH dan Dinas Perikanan Lakukan Penyelidikan Serius

Rabu, 05 November 2025 | Rabu, November 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-05T08:59:03Z


CNEWS, Pangkalan Kerinci, Pelalawan — Fenomena ribuan ikan mati yang mengapung di sepanjang aliran Sungai Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Rabu (5/11/2025), kembali menggemparkan warga. Peristiwa tahunan yang selalu terulang ini menimbulkan kecurigaan kuat adanya pencemaran lingkungan yang belum terselesaikan secara serius.


Sejumlah warga menyebut, selain ikan mati, banyak juga ikan yang tampak “mabuk” dan muncul ke permukaan air, mengindikasikan kondisi kualitas air yang kritis.


“Banyak sekali ikan yang mati, bahkan ada yang masih mabuk dan menggelepar di permukaan. Kejadian seperti ini tiap tahun terjadi, tapi tidak pernah ada tindak lanjut nyata dari pihak berwenang,” keluh Rendi, warga setempat, kepada media.

 

Mengetahui laporan tersebut, Bupati Pelalawan, H. Zukri, S.M., M.M., langsung bergerak cepat menuju lokasi. Ia meninjau langsung kondisi sungai yang dipenuhi bangkai ikan berbagai jenis dan ukuran.


Di lokasi, Bupati Zukri menegaskan pentingnya investigasi mendalam terhadap dugaan pencemaran air sungai yang berpotensi merusak ekosistem perairan dan mengancam mata pencaharian warga sekitar.


“Saya sudah instruksikan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan untuk turun langsung dan menelusuri penyebab pasti kematian ikan ini. Kita harus tahu, apakah ini akibat limbah industri, aktivitas manusia, atau faktor lingkungan lainnya,” tegas Zukri.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan, Eko Novitra, S.T., M.Si., memastikan tim PPLH sudah turun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan bukti awal.


“Tim telah mengambil sampel air dari beberapa titik di Sungai Pangkalan Kerinci untuk diperiksa di laboratorium. Hasilnya akan kami laporkan secepatnya,” ujar Eko.

 

Langkah serupa juga dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Pelalawan, yang mengambil sampel dari ikan-ikan mati untuk diuji secara biologis guna memastikan penyebab kematian massal tersebut.


Pemerintah Kabupaten Pelalawan berkomitmen akan mengumumkan hasil uji laboratorium secara terbuka, serta menindak tegas apabila terbukti ada unsur pencemaran lingkungan oleh pihak tertentu.


Peristiwa ikan mati massal ini bukan yang pertama kali terjadi di Sungai Pangkalan Kerinci. Fenomena berulang setiap tahun ini memperkuat dugaan bahwa ada sumber pencemaran kronis yang belum ditangani secara tuntas.


Jika hasil investigasi membuktikan adanya pelanggaran lingkungan oleh pihak industri atau perusahaan di sekitar aliran sungai, publik berharap Bupati Zukri benar-benar menindak tegas tanpa pandang bulu — demi menjaga kelestarian sungai dan keberlangsungan hidup masyarakat yang bergantung padanya. (syd)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update