Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Judi Togel dan Dadu Marak di Nabire, Diduga Dilindungi Oknum — Ujian Nyata Reformasi Polri di Papua Tengah

Sabtu, 08 November 2025 | Sabtu, November 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-08T07:34:26Z


CNEWS, NABIRE — Aktivitas perjudian jenis togel dan dadu di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, hingga kini terus berjalan lancar tanpa hambatan. Berdasarkan penelusuran CNEWS pada Jumat (8/11/2025), sejumlah titik di wilayah Nabire masih menjadi lokasi operasi perjudian yang diduga kuat dikendalikan oleh seorang bandar besar berinisial MM Umi.


Meski praktik ini telah berlangsung lama dan secara terbuka diketahui masyarakat, belum ada tindakan tegas dari aparat kepolisian, baik di tingkat Polres Nabire maupun Polda Papua Tengah. Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik mengenai keseriusan aparat penegak hukum dalam menindak jaringan perjudian ilegal di wilayah tersebut

.


“Sudah lama judi togel dan dadu beroperasi di sini. Semua orang tahu siapa bandarnya, tapi tidak pernah ada penangkapan. Kami khawatir hukum tidak lagi berjalan,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang meminta identitasnya dirahasiakan.

 

Aktivitas Perjudian Terpantau Terbuka dan Terorganisir



Dari hasil pantauan lapangan, aktivitas jual beli nomor togel dan permainan dadu masih berlangsung terbuka di beberapa titik strategis di Nabire. Transaksi disebut-sebut dilakukan dengan sistem setoran harian yang dikelola langsung oleh jaringan MM Umi — sosok yang dikenal luas di kalangan warga setempat sebagai pemain lama dalam bisnis haram tersebut.


Ironisnya, hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanda-tanda penertiban, penggerebekan, maupun penangkapan oleh aparat kepolisian setempat. Situasi ini memperkuat dugaan adanya pembiaran atau bahkan perlindungan dari oknum aparat, mengingat kegiatan tersebut telah berlangsung lama tanpa tersentuh hukum.



Desakan Keras dari Tokoh Agama dan Pemuda Nabire


Keresahan publik kini meluas. Sejumlah tokoh agama, masyarakat, dan pemuda Nabire menyuarakan desakan tegas agar aparat kepolisian segera menindak bandar besar MM Umi dan menutup seluruh jaringan perjudian di wilayah itu.



“Jangan biarkan masyarakat kecil jadi korban. Kalau hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, ini akan menghancurkan kepercayaan publik terhadap kepolisian,” tegas salah satu tokoh gereja di Nabire.

 

Menurut para tokoh agama, praktik perjudian yang dibiarkan terbuka ini bukan hanya masalah pelanggaran hukum, melainkan juga krisis moral dan sosial yang merusak generasi muda serta ketertiban masyarakat.



Kepolisian Diminta Bertindak Tegas, Publik Pantau Integritas

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Polres Nabire maupun Polda Papua Tengah terkait kelanjutan aktivitas perjudian tersebut. Diamnya aparat menimbulkan keraguan publik terhadap integritas dan efektivitas pengawasan internal Polri di daerah.


Sejumlah pemerhati sosial dan aktivis antikorupsi di Papua Tengah menilai kasus ini harus mendapat perhatian langsung dari Kapolda Papua Tengah dan Komisi Reformasi Polri, karena menyangkut kepercayaan publik di tengah upaya besar reformasi kepolisian nasional.




“Kalau benar bandar ini kebal hukum, maka ini bukan sekadar persoalan kriminal, tapi juga soal integritas institusi. Ini harus diselidiki sampai tuntas,” ujar seorang aktivis antikorupsi lokal kepada wartawan.

 

Tuntutan Publik: Tutup Total, Usut Perlindungan Oknum


Masyarakat Nabire kini menuntut penindakan total terhadap seluruh bentuk perjudian togel dan dadu di wilayah mereka. Selain itu, publik meminta pengusutan internal Polri atas dugaan keterlibatan oknum aparat yang diduga membiarkan aktivitas tersebut tetap berjalan.


Kasus ini menjadi cermin ujian serius bagi Polri di era reformasi. Di satu sisi, pemerintah pusat dan Komisi Reformasi Polri sedang menggelorakan agenda pembersihan dan transformasi integritas di tubuh kepolisian. Namun di sisi lain, di daerah-daerah seperti Nabire, praktik lama yang mencederai hukum dan moralitas publik justru masih marak.


“Kalau di pusat sedang bicara reformasi Polri, di sini judi malah bebas beroperasi. Ini ironi yang harus segera dihentikan,” pungkas seorang pemuda Nabire dengan nada tegas.

 

Redaksi CNEWS akan terus menelusuri dan memantau perkembangan kasus ini, termasuk menunggu klarifikasi resmi dari Polres Nabire dan Polda Papua Tengah mengenai dugaan pembiaran terhadap aktivitas perjudian ilegal yang telah mencoreng wajah penegakan hukum di Papua Tengah.

(Tim Inv) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update