Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Dukung Penguatan Peran IARMI, Menko Polkam RI Sarankan Apel Akbar Nasional

Rabu, 26 November 2025 | Rabu, November 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-26T16:19:24Z


CNEWS, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) RI, Jenderal (Purn) Djamari Chaniago, memberikan penegasan kuat mengenai pentingnya Resimen Mahasiswa (Menwa) dan para alumninya dalam arsitektur pertahanan nasional Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam Pembekalan Musyawarah Nasional (Munas) IX Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (22/11/2025).


Dalam forum strategis yang dihadiri ratusan pengurus dan delegasi IARMI dari seluruh Indonesia tersebut, Djamari menyampaikan bahwa Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) tidak akan berjalan efektif tanpa dukungan komponen pendukung dan cadangan, termasuk organisasi alumni Menwa yang selama ini berperan dalam pembangunan karakter kebangsaan di lingkungan kampus.


Menwa & IARMI Diakui Sebagai Komponen Strategis Pertahanan


Dalam pemaparannya, Djamari menegaskan bahwa kontribusi Menwa dan IARMI memiliki nilai strategis, terlebih ketika negara menghadapi tantangan keamanan multidimensi.


“Pertahanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI atau lembaga pemerintah. Ia adalah tugas seluruh bangsa. Menwa dan para alumninya merupakan aset pertahanan yang lahir dari kampus dan telah puluhan tahun membina disiplin, kepemimpinan, serta nasionalisme,” jelasnya.

 

Ia menilai Menwa dan IARMI perlu terus diperkuat melalui pembinaan yang berkesinambungan, terutama karena kampus merupakan salah satu ruang strategis dalam pembentukan karakter generasi muda.


Djamari Ungkap Pengalaman di Gaza & Sinai: Menwa Pernah Jadi Penerus Pasukan Konga


Dalam salah satu bagian pidatonya yang paling menarik perhatian audiens, Menko Polkam mengungkap catatan sejarah yang jarang disampaikan di ruang publik.


Djamari, yang pernah bertugas dalam Kontingen Garuda VIII (KONGA VIII) di Gaza dan Gurun Sinai pada akhir 1970-an, menyebut bahwa mahasiswa anggota Menwa kala itu sempat diproyeksikan menjadi penerus pasukan perdamaian.


“Ketika kami bertugas di Gaza dan Sinai, pengganti kami saat itu adalah para mahasiswa, khususnya Menwa. Artinya sejak dulu Menwa sudah dianggap memiliki kedisiplinan dan kapasitas untuk menjalankan misi-misi taktis,” kenangnya.

 

Pernyataan ini memperkuat argumen bahwa keberadaan Menwa bukan sekadar organisasi intra kampus, tetapi memiliki akar sejarah dalam penugasan strategis negara.


Disarankan Gelar Apel Akbar Nasional: Tunjukkan Bahwa IARMI Masih Solid


Menko Polkam kemudian mendorong IARMI untuk menyelenggarakan Apel Besar Nasional, sebuah agenda besar yang menurutnya dapat menjadi momentum penting untuk:


  • konsolidasi internal organisasi,
  • mempertegas eksistensi IARMI di ruang publik,
  • menunjukkan kesiapan IARMI dalam mendukung agenda kebangsaan dan pertahanan negara.

“Saya menyarankan IARMI menggelar Apel Besar Nasional. Tunjukkan kepada publik bahwa IARMI tetap ada, tetap solid, dan siap berkontribusi untuk bangsa,” ujarnya.


Apel tersebut, menurutnya, dapat menjadi ajang penegasan identitas dan penampilan kedisiplinan kolektif alumni Menwa dari seluruh daerah.


Peringatan: Jangan Habis Energi untuk Konflik Internal


Dalam pesan tegas lainnya, Djamari meminta IARMI tetap fokus pada pengabdian dan tidak terseret ke perdebatan internal yang tidak produktif.


“Negara ini tidak membutuhkan keluhan, tetapi kerja nyata. Jangan buang energi untuk konflik internal yang melemahkan,” kata Djamari.

 

Ia menekankan bahwa dinamika global yang semakin kompleks — mulai dari perkembangan geopolitik kawasan, konflik antar-negara, hingga ancaman siber — membutuhkan kesiapsiagaan seluruh komponen bangsa.


Pengabdian Tak Mengenal Usia: Pesan Personal dari Menteri


Djamari juga menyinggung aspek keteladanan dan komitmen jangka panjang dalam pengabdian kepada negara.


“Jika saya menjadi salah satu menteri tertua di kabinet saat ini, itu menunjukkan pengabdian tidak mengenal usia. Selama masih mampu bekerja, maka kita wajib berkontribusi untuk bangsa,” tuturnya.

 

Pernyataan ini mendapat sambutan hangat dari peserta Munas IARMI.


Megy Aidillova: Apel Akbar Adalah Angin Segar bagi IARMI


Megy Aidillova, ST, utusan DPP IARMI Sumatera Barat, turut memberikan tanggapan atas arahan Menko Polkam tersebut. Ia menyebut dukungan pemerintah merupakan dorongan moral yang sangat berarti bagi IARMI.


“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas perhatian Menko Polkam. Saran beliau agar IARMI menggelar Apel Akbar adalah angin segar buat kami. Ini memotivasi kami untuk terus semangat mengabdi dalam bela negara. InsyaAllah kami siap mensukseskannya,” ujar Megy, yang juga mantan Asisten Teritorial (Asster) Skomen Maharuyung Sumbar.

 

Menurut Megy, arahan tersebut sekaligus menjadi pembuktian bahwa IARMI masih dilihat sebagai organisasi strategis dengan kontribusi nyata untuk negara.


Penutup: Sinyal Kuat Penguatan Komponen Pendukung Pertahanan


Pidato dan arahan Menko Polkam dalam Munas IX IARMI menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tengah memperkuat kembali peran komponen pendukung pertahanan. Dukungan terbuka kepada IARMI dipandang sebagai upaya menyiapkan masyarakat sipil terlatih yang mampu menjadi kekuatan cadangan dalam situasi krisis nasional.


Dengan rekomendasi penyelenggaraan Apel Besar Nasional, IARMI diharapkan mampu menunjukan konsolidasi dan soliditas organisasi di tengah dinamika sosial dan geopolitik yang terus berkembang. ( MG)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update