CNEWS, Medan, 27 November 2025 — Kota Medan kembali dikepung banjir besar yang merendam hampir seluruh kawasan strategis sejak Kamis pagi. Hujan deras sejak dini hari, disertai kiriman air dari kawasan hulu dan pasang air laut, menyebabkan Medan berada dalam kondisi darurat banjir. Sementara itu, informasi BMKG Sumatera Utara mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga sore hari.
Laporan banjir kali ini disebut warga sebagai salah satu yang terparah sepanjang tahun 2025.
BMKG: CUACA EKSTREM BERLANJUT HINGGA SORE, ANCAMAN PETIR DAN ANGIN KENCANG
Dalam peringatan yang dirilis pukul 12.20 WIB, di himpun dari BMKG Sumatera Utara memaparkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang, masih berpotensi melanda Sumut pada pukul 12.40–15.40 WIB.
Wilayah terdampak meliputi hampir seluruh Kabupaten Serdang Bedagai, antara lain:
- Pantai Cermin
- Perbaungan
- Teluk Mengkudu
- Sei Rampah
- Tanjung Beringin
- Bandar Khalifah
- Dolok Merawan
- Sipispis
- Dolok Masihul
- Kotarih
- Silinda
- Serba Jadi
- Tebing Tinggi
- Pegajahan
- Sei Bamban
- Tebing Syahbandar
- Bintang Bayu
Peringatan ini meningkatkan kewaspadaan karena sejumlah kawasan tersebut merupakan jalur aliran sungai yang bermuara ke hilir Medan—yang saat ini sudah terendam banjir.
POTRET BANJIR MEDAN: 13 TITIK KRITIS LUMPUH TOTAL
Berikut rangkuman lengkap situasi banjir di Medan berdasarkan informasi terverifikasi dari masyarakat pada sekitar pukul 07.00 WIB:
1. Simpang Kampung Lalang
- Tenggelam total.
- Ketinggian air mencapai pinggul orang dewasa.
- Arus deras, kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.
2. Simpang Manhattan
- Terendam dalam.
- Arus air deras hingga mengancam kendaraan bermotor.
3. Komplek Perumnas Helvetia
- Disebut warga “meleleh” akibat banjir setinggi ±1 meter.
- Air memasuki rumah warga dan banyak yang terpaksa mengevakuasi barang.
4. Jalan Dr. Mansyur – Kawasan USU
- Air meluap dari drainase dan sungai kecil.
- Kendaraan tersendat parah; jalan berubah menjadi arus air deras.
5. Jalan Gaharu – Jalan Bambu
- Tergenang hingga lutut orang dewasa.
- Arus kuat menyulitkan pejalan kaki.
6. Jalan Bhayangkara & Semua Simpang Jalan Pancing
- Roda dua tidak bisa melintas.
- Beberapa kendaraan mogok di tengah genangan.
7. Jalan Letda Sujono – Pintu Tol Bandar Selamat
- Genangan setinggi lutut orang dewasa.
- Akses menuju pintu tol lumpuh.
8. Depan UNIMED / UIN Medan Area
- Dilaporkan total lumpuh.
- Air tinggi dan deras, mahasiswa tidak dapat melintas.
9. Jalan Yos Sudarso – Brayan
- Banjir meluas ke badan jalan dan kawasan pertokoan.
10. Simpang Kantor
- Lalu lintas terhenti.
- Warga menghindari daerah ini karena arus cukup kuat.
11. Simpang Canang & Sekitar Belawan
- Kedalaman air meningkat saat air laut pasang.
- Ketinggian air mencapai dada orang dewasa, menjadikan kawasan ini yang paling parah di Medan.
12. Marelan Raya – Pasar 3, 4, dan 5
- Tergenang hingga lutut orang dewasa.
- Aktivitas pasar terganggu; pedagang terpaksa menutup lapak.
13. Jalan Sisingamangaraja – Depan TAMORA
- Arus air deras melintasi jalan raya.
- Pengendara diminta tidak melewati jalur ini karena risiko terseret arus.
ANALISIS: BANJIR KALI INI BUKAN SEKADAR HUJAN
Berdasarkan pola banjir yang meluas, ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab parahnya genangan di Medan:
1. Curah Hujan Tinggi di Hulu
Air dari wilayah Deli Serdang dan hulu Sungai Deli mengalir ke hilir dengan volume besar dalam waktu singkat.
2. Drainase Kota Medan yang Kolaps
Sejumlah titik banjir kronis menunjukkan saluran tidak mampu menampung air meski hujan belum mencapai puncak intensitas.
3. Pasang Air Laut di Kawasan Utara
Belawan, Canang, dan Marelan mengalami fenomena backwater, yakni air laut naik sehingga aliran sungai tidak dapat mengalir keluar, memperparah banjir.
WARGA MENJERIT, PEMKOT MEDAN DITUNTUT TURUN LAPANGAN
Warga di berbagai titik menyampaikan:
- minimnya peringatan pemerintah,
- kurangnya personel evakuasi,
- tidak adanya tenda darurat,
- dan keterlambatan penutupan jalan berbahaya.
“Kami butuh perahu karet, bukan sekadar imbauan,” ujar beberapa warga Canang dan Belawan melalui rekaman video.
Sementara itu, pengamat kebencanaan Sumut menilai perlu penanganan darurat dan rapid assessment karena banjir telah memasuki permukiman padat penduduk.
KESIMPULAN: MEDAN DALAM STATUS DARURAT BANJIR
Dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung dan luasnya wilayah terendam, situasi Medan dinilai kritikal. Diperlukan:
- penutupan jalur rawan arus,
- evakuasi warga rentan,
- penempatan posko,
- serta koordinasi penuh BPBD, Basarnas, Pemkot Medan, dan TNI–Polri. (TIM/RED)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar