CNEWS, Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) Tahun 2025 menjadi panggung strategis bagi kebangkitan olahraga sepeda Indonesia. Diselenggarakan di The Tribrata Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/10) pagi, Munas ini dihadiri langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Erick Thohir, yang secara resmi membuka jalannya sidang nasional PB ISSI masa bakti 2025–2029.
![]() |
| Poto Listyo Sigit Prabowo bersama Solon Sihombing |
Acara berlangsung khidmat namun penuh semangat kebangsaan, dihadiri oleh perwakilan 28 pengurus provinsi (Pengprov) ISSI dari seluruh Indonesia, para tokoh olahraga, dan pimpinan lembaga negara.
Solon Sihombing Salah satu tim penjaringan dalam proses Munas ini mengatakan :
“Kami menjalankan proses penjaringan secara profesional dan transparan. Setelah melalui verifikasi dan masukan dari seluruh Pengprov, mayoritas menyatakan dukungan bulat kepada Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk kembali memimpin PB ISSI,” ujar Solon Sihombing di sela kegiatan Munas.
Erick Thohir: “Pemimpin Kuat, Organisasi Kuat”
Dalam sambutannya, Menpora Erick Thohir mengapresiasi soliditas dan prestasi PB ISSI selama kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Ia menegaskan bahwa pemerintah membutuhkan organisasi olahraga yang memiliki pemimpin kuat, sistem pembinaan berkelanjutan, dan arah kebijakan jelas.
“Ketika satu cabang olahraga memiliki pemimpin yang kuat dan berintegritas, organisasi itu bisa melahirkan program yang kuat dan berprestasi. Sepeda adalah salah satu cabang olahraga unggulan yang kami dorong masuk dalam 17 prioritas nasional,” tegas Menpora Erick.
Menurut Erick, Kemenpora bersama PB ISSI akan segera menyusun peta jalan (roadmap) pembinaan jangka panjang untuk menghadapi tiga level kompetisi utama: SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Pemerintah juga berkomitmen memperkuat infrastruktur latihan, program pelatihan luar negeri, serta sistem regenerasi atlet sepeda di berbagai daerah.
“Kami siap mendukung penuh ISSI, baik dalam peningkatan fasilitas maupun pembiayaan program pelatihan jangka panjang di luar negeri. Atlet hebat lahir dari sistem yang konsisten dan terbuka,” lanjut Erick.
Ia menambahkan bahwa olahraga sepeda kini menjadi bagian penting dari strategi pembangunan karakter, ekonomi kreatif, dan pariwisata nasional. Jalur-jalur sepeda di berbagai daerah bukan hanya sarana kebugaran, tetapi juga bagian dari diplomasi budaya dan sport tourism Indonesia.
Listyo Sigit: “Prestasi Bukan Sekadar Medali, tapi Legasi Pembinaan”
Dalam pidatonya, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PB ISSI masa bakti 2025–2029, menegaskan komitmennya melanjutkan pembinaan dan pengembangan olahraga sepeda dengan pendekatan profesional, ilmiah, dan kolaboratif.
“Munas ini bukan sekadar ajang memilih ketua, tapi momentum memperkuat fondasi pembinaan atlet dan organisasi. Prestasi bukan hanya tentang medali, tapi tentang legasi — membangun sistem yang bisa melahirkan juara secara berkelanjutan,” ujar Listyo Sigit.
Dalam kepemimpinannya periode 2021–2025, PB ISSI telah mencatat prestasi gemilang: meraih 70 medali emas, 76 perak, dan 48 perunggu dari berbagai ajang nasional dan internasional.
PB ISSI juga memperluas partisipasi kejuaraan nasional dari 11 menjadi 23 provinsi, membangun sistem kompetisi berjenjang, serta memperkuat hubungan dengan Union Cycliste Internationale (UCI), federasi balap sepeda dunia.
Selain pembinaan atlet, PB ISSI fokus mengembangkan infrastruktur dan jalur latihan bertaraf internasional di beberapa daerah, seperti Banyuwangi, Subang, Lombok, dan Labuan Bajo. Jalur-jalur tersebut bukan hanya arena latihan, tetapi juga destinasi wisata olahraga yang memperkuat ekonomi lokal.
“Kami ingin olahraga sepeda tidak hanya mencetak juara, tetapi juga menggerakkan ekonomi dan memperkuat rasa cinta tanah air. Ketika atlet berjuang di lintasan, mereka membawa semangat merah putih yang sama,” tambahnya.
Konsolidasi Nasional dan Tata Kelola Modern
Munas PB ISSI 2025 juga menjadi forum evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola organisasi. Para peserta sepakat memperkuat digitalisasi data atlet, sinkronisasi program pelatihan antarprovinsi, serta akreditasi pelatih dan event nasional.
Solon Sihombing, menjelaskan bahwa tim penjaringan dan verifikasi merekomendasikan pembentukan Dewan Etik dan Dewan Pengembangan Prestasi Nasional sebagai bagian dari pembaruan sistem tata kelola olahraga yang lebih transparan, antikorupsi, dan adaptif terhadap teknologi.
“ISSI di bawah kepemimpinan Pak Listyo Sigit memiliki peluang besar menjadi model tata kelola olahraga yang bersih dan berbasis data. Inilah arah baru pembinaan olahraga modern,” jelas Solon.
PB ISSI Menuju Panggung Dunia
Dengan dukungan Kemenpora, PB ISSI menargetkan peningkatan prestasi di ajang internasional dengan sasaran strategis:
- SEA Games 2027: Juara umum untuk nomor road dan BMX.
- Asian Games 2030: Masuk lima besar Asia.
- Olimpiade 2032 (Brisbane): Meloloskan minimal dua atlet di nomor track dan mountain bike.
Selain itu, PB ISSI tengah menjalin kerja sama dengan federasi sepeda di Eropa dan Asia dalam program pertukaran pelatih, sport science, dan teknologi performa atlet.
Langkah ini diharapkan menjadikan Indonesia pusat pengembangan olahraga sepeda Asia Tenggara.
Munas 2025: Tonggak Kebangkitan Olahraga Sepeda Nasional
Dengan dukungan penuh pemerintah, soliditas pengurus pusat dan daerah, serta kepemimpinan yang visioner, PB ISSI kini menapaki babak baru. Di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, olahraga sepeda Indonesia diarahkan tidak hanya untuk meraih medali, tetapi juga menjadi instrumen diplomasi bangsa, pembentukan karakter generasi muda, dan penggerak ekonomi nasional.
“Kita ingin olahraga menjadi sarana membangun bangsa — memperkuat semangat, memperkokoh persatuan, dan mengibarkan merah putih di dunia,” tegas Menpora Erick Thohir.
Munas PB ISSI 2025 menjadi saksi sejarah lahirnya konsolidasi baru dunia olahraga nasional, yang menggabungkan kekuatan prestasi, profesionalisme, dan semangat nasionalisme menuju Indonesia Emas 2045.
( Tim.RI)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar