CNEWS | Jakarta — Kabar gembira datang bagi insan pers Indonesia. Awak media kini dapat memperoleh layanan berobat gratis di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Jakarta. Program ini diumumkan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam konferensi pers bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala BPOM Taruna Ikrar, Selasa (7/10/2025).
“Satu tips yang saya dapat dari Kepala Badan Pemeliharaan Perawatan, bahwa semua awak media bisa berobat di sini gratis,” ujar Sjafrie, disambut tepuk tangan para jurnalis.
Ia menegaskan, layanan kesehatan gratis ini berlaku di luar BPJS, bahkan tanpa kepesertaan BPJS sekalipun, dan efektif berlaku sejak 5 Oktober 2025.
Meski belum dijelaskan secara rinci mekanisme pendaftarannya, langkah ini dianggap sebagai bentuk apresiasi nyata pemerintah terhadap peran jurnalis yang selama ini menjadi garda depan dalam menyampaikan informasi publik, mendukung transparansi, dan memperkuat demokrasi nasional.
Solon Sihombing: “Ini Penghargaan Layak untuk Para Pewarta Bangsa”
Tokoh media senior Solon Sihombing, yang telah berkecimpung di dunia pers sejak era 1980-an, menyambut baik langkah Kementerian Pertahanan tersebut. Menurutnya, perhatian negara terhadap kesehatan awak media merupakan bentuk penghargaan yang layak dan sudah lama dinantikan.
“Profesi jurnalis memiliki peran penting layaknya para guru — menjadi pembawa kabar baik, penyampai kebenaran, dan penopang kemajuan bangsa. Sudah sepantasnya mereka mendapat perhatian dan perlindungan yang layak,” ujar Solon di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Ia menambahkan, program ini sejalan dengan semangat visi Asta Cita Presiden Prabowo, yang menempatkan kesejahteraan dan kesehatan rakyat sebagai prioritas utama pembangunan nasional.
Solon juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, atas inisiatif yang dinilainya berjiwa humanis dan berorientasi pada kesejahteraan sosial.
“Kami berharap program ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah, agar setiap jurnalis — baik di pusat maupun daerah — mendapatkan akses kesehatan yang layak,” katanya.
MenkeS Budi Gunadi: “Jaga Kesehatan, Jangan Tunggu Sakit”
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa tugas utama kementeriannya adalah menjaga masyarakat agar tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit.
“Namanya Menteri Kesehatan, tugasnya bukan mengobati, tapi menjaga agar masyarakat tetap sehat. Karena itu, penting untuk rutin cek kesehatan,” ujarnya.
Budi menjelaskan bahwa program cek kesehatan gratis nasional kini sudah diikuti lebih dari 40 juta orang di seluruh Indonesia. Penyakit terbanyak yang terdeteksi dari program ini adalah tekanan darah tinggi, gula darah, dan gangguan gigi, yang seluruhnya memerlukan pengobatan dini.
“Jadi, para wartawan, jangan lupa ikut cek kesehatan gratis. Ini hadiah dari Bapak Presiden Prabowo setiap tahun agar kita semua tetap sehat, tidak sampai harus dirawat di rumah sakit,” imbuhnya.
Sinergi Kementerian dan RSPPN untuk Kesejahteraan Pers Nasional
Program berobat gratis bagi awak media di RSPPN Soedirman menandai sinergi baru antara Kementerian Pertahanan, Kementerian Kesehatan, dan lembaga pelayanan publik lainnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pers nasional.
Selain memperkuat perlindungan sosial bagi jurnalis, kebijakan ini diharapkan menjadi model bagi rumah sakit pemerintah di seluruh daerah agar turut menghadirkan layanan kesehatan inklusif bagi insan media dan masyarakat umum.
Dengan inisiatif ini, pemerintah menunjukkan bahwa “sehatnya jurnalis adalah sehatnya demokrasi” — sebab pers yang kuat hanya dapat tumbuh dari insan media yang terlindungi dan sejahtera. (R. Syah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar