Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Antisipasi Longsor, BBPJN Sumut Wilayah IV Terapkan Metode Proteksi Lereng dan Geomat di Sembahe–Sibolangit

Selasa, 14 Oktober 2025 | Selasa, Oktober 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-14T16:36:48Z


Perbaikan 9 Titik Longsoran Jalan Nasional Medan–Kabanjahe Ditarget Rampung Desember 2025


CNEWS | MEDAN — Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara melalui Satuan Kerja (Satker) Wilayah IV tengah mempercepat penanganan sembilan titik longsoran di ruas Jalan Nasional Medan–Kabanjahe, tepatnya di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.



Proyek strategis ini menggunakan metode proteksi lereng dengan sistem geomat, yakni teknologi yang menggabungkan perlindungan fisik lereng dengan penanaman vegetasi alami untuk memperkuat struktur tanah dan mencegah erosi.



Kepala Satker PJN Wilayah IV Rahmad Parulian, ST, MT melalui PPK 4.4 Provinsi Sumatera Utara, Juanda, menjelaskan bahwa sistem proteksi lereng dengan geomat bukan hanya berfungsi menahan material tanah agar tidak longsor, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar jalur nasional yang kerap dilanda curah hujan tinggi.



“Metode proteksi lereng dengan geomat memungkinkan tumbuhnya kembali vegetasi alami. Selain memperkuat struktur tanah, sistem ini juga melindungi lingkungan dari kerusakan akibat erosi,” ujar Juanda, Selasa (14/10).



Ia menambahkan, total ada 9 titik longsoran yang kini dalam tahap penanganan, dengan kondisi beragam—ada yang bersifat melebar dan ada pula yang memanjang mengikuti kontur tanah. Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh PT Trimurti Perkasa sebagai penyedia jasa, dengan target penyelesaian akhir Desember 2025.


Proyek ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 dengan nilai lebih dari Rp20 miliar.


Selain faktor teknis, BBPJN Sumut juga memperhatikan aspek keselamatan pengguna jalan. Ruas Medan–Sibolangit–Berastagi merupakan jalur vital penghubung antara Kota Medan dan kawasan wisata dataran tinggi Karo, namun juga termasuk wilayah dengan tingkat risiko longsor yang tinggi terutama pada musim hujan.

Masyarakat Apresiasi Respons Cepat BBPJN


Ketua DPD Jaringan Informasi Nasional Sumatera Utara (JINN-SU), Hermanto, MT, menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat BBPJN Wilayah IV dalam menangani potensi longsoran di kawasan tersebut.


“Jalan lintas Medan–Sibolangit memang rawan longsor dan sudah sering memakan korban. Kami sangat mendukung kesigapan BBPJN memperbaikinya dengan sistem proteksi lereng yang lebih modern. Apalagi saat ini curah hujan mulai meningkat,” ujarnya.

 

Masyarakat berharap proyek ini tidak hanya memperkuat struktur jalan, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang untuk menekan risiko bencana tanah longsor di kawasan rawan seperti Sembahe dan sekitarnya, yang menjadi pintu masuk utama menuju kawasan wisata Berastagi.


Catatan 

Penerapan sistem geomat dan proteksi lereng menjadi bagian dari upaya adaptasi perubahan iklim di sektor infrastruktur jalan nasional. Inovasi ini dinilai lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan efektif dibandingkan metode konvensional yang hanya mengandalkan tembok penahan atau bronjong.

Dengan penanganan yang terencana dan pengawasan yang ketat, proyek ini diharapkan menjadi model mitigasi bencana berbasis rekayasa hijau di wilayah rawan longsor Sumatera Utara. ( H.Juntak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update