CNEWS, Deli Serdang, 16 September 2025 – Aksi demonstrasi yang digelar Gerakan Mahasiswa Pejuang Reformasi Sumatera Utara di Kantor Bupati Deli Serdang, Selasa (16/9), mendapat sorotan. Sejumlah pihak menilai gerakan tersebut tidak sepenuhnya murni, melainkan berpotensi ditunggangi kepentingan politik tertentu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ketua Gempar Deli Serdang berinisial F diketahui pernah bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu dinas di Pemkab Deli Serdang. Selain itu, narasumber menyebut F juga memiliki kedekatan dengan salah satu anggota DPRD Deli Serdang dan diduga menjabat sebagai Ketua Liga Mahasiswa Partai NasDem.
Isu ini makin menguat setelah publik mengingat kembali pemberitaan sebelumnya mengenai penyegelan rumah mewah di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Tanjung Morawa, yang diduga milik seorang anggota DPRD Deli Serdang. Bangunan tersebut pernah disegel Satpol PP karena belum mengantongi izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Ketua DPP Gerakan Rakyat Bersatu Deli Serdang, M. Ismaik, SH, meminta mahasiswa agar tetap menjunjung tinggi idealisme dalam menyampaikan aspirasi.
“Kalau memang ada dugaan korupsi atau penyelewengan anggaran, itu harus dilaporkan melalui jalur resmi, baik ke Kejatisu, KPK, Kejagung, maupun Polda Sumut. Jangan sampai aksi mahasiswa dipakai untuk kepentingan politik praktis,” ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat Deli Serdang juga sempat menyoroti tingginya biaya perjalanan dinas yang dinilai membebani anggaran daerah. Bahkan, Inspektorat Deli Serdang disebut tengah menelusuri dugaan penyalahgunaan anggaran reses DPRD.
Situasi ini memunculkan pertanyaan publik mengenai sejauh mana gerakan mahasiswa benar-benar mewakili kepentingan rakyat, atau justru dipengaruhi kepentingan politik lokal.
(Red)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar