CNEWS | Deli Serdang – 5 September 2025
Deli Serdang kembali diguncang kabar duka. Seorang pekerja tewas mengenaskan diduga akibat tersengat arus listrik dari sambungan ilegal saat mengerjakan proyek perbaikan selokan di Jalan Aman, Dusun III, Gang Aman Baru, Desa Suka Makmur, Kecamatan Deli Tua, Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
Korban disebut-sebut berasal dari Kecamatan Namorambe. Meski sempat dilarikan ke RS Hidayah Desa Suka Makmur, nyawanya tidak dapat diselamatkan. Hingga berita ini diturunkan, identitas resmi korban belum diumumkan pihak berwenang.
Kesaksian Warga: “Saya Melihat Langsung”
Seorang warga yang namanya minta di samarkan ( ANT) yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian dan berprofesi sebagai pedagang ayam potong, memberikan informasi bahwa ANT melihat langsung kejadian dimana korban tergeletak setelah tersengat listrik. Semua orang panik. Pengawas proyek justru lari meninggalkan lokasi
Informasi ini mempertegas dugaan bahwa proyek berlangsung tanpa standar keselamatan kerja.
Proyek Tanpa Identitas: Diduga “Siluman”
Yang lebih mengejutkan, proyek pengerjaan selokan ini sama sekali tidak memiliki papan informasi proyek. Warga tidak mengetahui siapa kontraktor pelaksana, dari mana sumber anggarannya, ataupun program pemerintah mana yang menaungi pengerjaan tersebut—apakah dari dana desa, APBD Kabupaten, atau bahkan APBN.
Aktivis masyarakat perduli Desa Suka Makmur, Azhar, menegaskan:
“Kami sangat prihatin. Tidak ada papan proyek, tidak ada transparansi. Tiba-tiba ada pekerjaan jalan, lalu menelan korban jiwa. Kami minta aparat dan pemerintah mengusut tuntas asal-usul proyek ini,” tegasnya.
Ironisnya, insiden maut ini terjadi di tengah derasnya alokasi anggaran infrastruktur Pemkab Deli Serdang tahun 2025 yang mencapai Rp100 miliar. Dari jumlah itu, sekitar Rp29 miliar justru dialokasikan untuk konsumtif pejabat, seperti makan-minum, yang menuai kritik publik.
Bupati Deli Serdang sebelumnya sempat mengumumkan proyek jalan lingkar strategis Srikandi–Jalan Masjid sepanjang 2 km menuju Sibolangit, dibiayai dari P-APBD 2025. Namun di lapangan, proyek di Desa Suka Makmur justru berjalan diam-diam, tanpa pengawasan, tanpa papan proyek, dan kini merenggut nyawa.
Pertanyaan yang Menguat di Publik
Tragedi ini meninggalkan sederet pertanyaan mendasar:
- Siapa penanggung jawab proyek di Desa Suka Makmur?
- Apakah masuk dalam APBD resmi, atau sekadar proyek “siluman”?
- Mengapa tidak ada transparansi berupa papan proyek?
- Benarkah penggunaan listrik ilegal menjadi faktor kelalaian fatal yang menewaskan pekerja?
Aktivis masyarakat peduli desa sebelumnya telah mengingatkan agar proyek yang tidak memiliki kejelasan asalanya untuk dihentikan. Tragedi di Suka Makmur kini menjadi bukti nyata risiko proyek ilegal tanpa pengawasan yang pasti
Menanti Langkah Tegas Aparat
Masyarakat mendesak agar aparat penegak hukum, inspektorat, hingga pemerintah daerah segera turun tangan: mengusut asal-usul proyek, memeriksa aliran dana, dan menyeret pihak yang bertanggung jawab atas kematian pekerja tersebut.
Tragedi ini bukan sekadar kecelakaan kerja, melainkan cermin kelam lemahnya tata kelola proyek infrastruktur di Deli Serdang. Kasus ini menjadi ujian serius bagi komitmen pemerintah daerah dalam menegakkan transparansi, keselamatan kerja, serta akuntabilitas anggaran publik.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar