CNEWS , Jayapura – Aktivitas perjudian jenis rolex kembali mencoreng wajah Kota Jayapura. Ironisnya, praktik haram itu berlangsung terbuka di terminal penumpang Sentani–Waena–Abepura, Distrik Heram, yang sejatinya diperuntukkan sebagai fasilitas umum bagi masyarakat dan sopir angkutan kota.
Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB), Yerry Basri Mak, SH, MH, dengan tegas mengecam maraknya praktik judi tersebut. Ia menyebut para bandar menjadikan terminal sebagai arena judi, merugikan sopir angkot dan penumpang.
“Sangat disayangkan, terminal yang seharusnya menjadi tempat masyarakat menunggu taksi atau angkot justru dipakai untuk meja judi rolex. Sopir-sopir yang bekerja dari pagi sampai sore habis uangnya di meja judi, tidak bisa membawa pulang hasil untuk keluarga. Ini jelas merusak,” tegas Yerry kepada wartawan.
Yerry menilai keberadaan judi rolex di terminal tidak hanya merusak ekonomi para sopir, tapi juga menimbulkan keresahan sosial. Ia mendesak Wali Kota Jayapura agar segera turun tangan, menutup arena judi, dan menangkap para bandar yang memfasilitasi praktik ilegal tersebut.
“Waktu itu Pak Wali Kota sudah menegaskan bahwa terminal penumpang tidak boleh dijadikan tempat perjudian. Tapi faktanya, sekarang para bandar kembali seenaknya membuka arena judi. Ini tidak boleh dibiarkan,” ungkapnya.
LSM WGAB menilai pembiaran terhadap perjudian rolex di terminal penumpang menunjukkan lemahnya pengawasan aparat dan pemerintah daerah. Jika tidak segera ditindak, dikhawatirkan praktik ini akan terus menjerat masyarakat kecil, khususnya para sopir, dalam lingkaran kemiskinan dan ketergantungan judi.
Yerry menutup pernyataannya dengan desakan agar aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun Satpol PP, segera melakukan penertiban tegas. ( YBM )
.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar