Presiden Prabowo Lantik Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI, Kukuhkan Enam Kodam Baru Perkuat Pertahanan Nasional

 

CNews , Bandung Barat — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Minggu pagi, secara resmi melantik Jenderal TNI Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI dalam sebuah upacara militer berskala besar yang digelar di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Upacara kehormatan ini dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, serta para pimpinan lembaga tinggi negara, termasuk Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin.

Dalam prosesi pelantikan, Presiden Prabowo langsung menyematkan tanda bintang kehormatan kepada Tandyo, lulusan Akademi Militer 1991 yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Staf TNI AD berpangkat Letnan Jenderal. Dengan jabatan barunya, Tandyo kini menjadi pejabat tertinggi kedua di tubuh TNI, bertanggung jawab langsung mengoordinasikan tiga matra — darat, laut, dan udara — dalam mendukung kebijakan pertahanan negara.

Pelantikan ini dirangkai dengan pengukuhan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru, penguatan Komando Daerah Angkatan Laut, Komando Daerah Angkatan Udara, serta sejumlah satuan elite strategis seperti Grup Kopassus, Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan, Batalyon Teritorial Pembangunan, Batalyon Infanteri Marinir, dan Batalyon Komando Kopasgat.

Enam Kodam baru yang dikukuhkan antara lain:

1. Kodam XIX/Tuanku Tambusai – Wilayah Riau dan Kepulauan Riau
2. Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol – Wilayah Sumatera Barat dan Jambi
3. Kodam XXI/Radin Inten – Wilayah Lampung dan Bengkulu
4. Kodam XXII/Tambun Bungai – Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan
5. Kodam XXIII/Palaka Wira – Wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat
6. Kodam XXIV/Mandala Trikora – Berpusat di Merauke, Papua Selatan

Prabowo menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi besar-besaran postur pertahanan nasional, yang diarahkan untuk mempercepat mobilisasi pasukan, memperkuat pengawasan perbatasan, dan merespons ancaman keamanan dengan waktu reaksi minimal.

“Kita harus memastikan TNI selalu siap di garis terdepan. Pembentukan komando baru ini adalah investasi strategis untuk kedaulatan negara dan keselamatan rakyat,” tegas Prabowo dalam amanatnya.

 

Pengamat militer menilai, pelantikan Tandyo yang dikenal memiliki rekam jejak operasi strategis di wilayah rawan, serta penempatan Kodam baru di titik-titik kritis, merupakan langkah memperkuat kontrol negara di daerah dengan potensi kerawanan tinggi, baik dari sisi pertahanan konvensional maupun ancaman non-militer seperti separatisme, terorisme, dan konflik perbatasan.

Momentum ini menandai era konsolidasi kekuatan TNI di bawah kepemimpinan Prabowo–Gibran, dengan fokus pada distribusi kekuatan yang merata, integrasi lintas matra, dan kesiapan menghadapi skenario perang modern. ( Rony - Red)