Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

KPP Bogor Raya Desak APH Bongkar Dugaan Mafia SPMB 2025 di Kota Bogor

Minggu, 17 Agustus 2025 | Minggu, Agustus 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-17T13:16:56Z


CNews ,Bogor Kota – Gelombang desakan publik terhadap dugaan praktik mafia dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Bogor semakin menguat. Komunitas Pemuda Peduli Bogor Raya (KPP Bogor Raya) meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan melakukan penyelidikan atas dugaan percaloan dan manipulasi data yang merugikan calon siswa berprestasi.


Dalam konferensi pers di depan Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jumat (15/8/2025), Ketua KPP Bogor Raya, Beni Sitepu, menegaskan indikasi kecurangan sudah masif dan terstruktur.
“Banyaknya oknum atau calo membuat generasi muda kita terancam hancur. Mafia pendidikan ini harus dibongkar demi masa depan anak-anak kita,” tegas Beni.


Modus Mafia Pendidikan


Menurut hasil investigasi KPP Bogor Raya, praktik kotor itu dilakukan melalui berbagai modus, di antaranya:


  • Jatah kursi dengan imbalan uang bagi calon siswa yang ingin masuk sekolah favorit.
  • Manipulasi data zonasi dan prestasi untuk meloloskan siswa tertentu.
  • Penyalahgunaan status Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), di mana beberapa pendaftar diduga mengaku ABK dengan hanya melampirkan bukti pemeriksaan, bukan surat keterangan resmi dari dokter.

“Yang kami temukan, ada pendaftar ke SD favorit yang mengaku ABK padahal tidak. Lebih parahnya, dokumen yang diunggah ke aplikasi SPMB bukan surat keterangan resmi, hanya bukti pemeriksaan biasa. Ini jelas kejanggalan besar,” ungkap Beni.

Ancaman Terhadap Generasi Muda

Beni menyayangkan siswa berprestasi yang justru tersingkir akibat permainan mafia pendidikan ini.
“Kami tidak rela masa depan generasi muda diperdagangkan. Anak bisa masuk sekolah favorit cukup dengan bayar, sementara yang berprestasi justru gagal. Itu bentuk pengkhianatan terhadap bangsa,” ujarnya.


Langkah Hukum

KPP Bogor Raya menyatakan siap membawa kasus ini ke ranah hukum. Rencananya, laporan resmi akan diajukan ke Polresta Bogor Kota pada Selasa atau Rabu pekan depan dengan didampingi tim kuasa hukum.
“Data yang kami kumpulkan sudah puluhan kasus. Namun persoalan ini bukan sekadar jumlah, tapi soal moral dan etika yang dipertaruhkan. Ini harus diusut tuntas,” pungkasnya.


Hingga berita ini dimuat, wartawan masih berupaya melakukan verifikasi lebih lanjut kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Bogor terkait dugaan kecurangan SPMB tersebut.

( Tim - Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update