CNEWS , Labuhan Deli, 23 Juli 2025 — Dalam upaya memperkuat deteksi dini dan mencegah potensi gangguan keamanan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Labuhan Deli menggelar razia rutin di sejumlah kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Rabu (23/7) malam.
Razia yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Pelaksana Harian Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR), didampingi jajaran staf dan Regu Pengamanan (Rupam). Beberapa kamar yang menjadi sasaran penggeledahan antara lain kamar 3/1, 2/2, 2/20, 1/9, 3/5, serta kamar lainnya yang telah ditentukan melalui pemetaan risiko keamanan.
Langkah Preventif dan Transparan
Dalam razia ini, setiap kamar dibuka satu per satu. Seluruh penghuni kamar dikeluarkan dan menjalani pemeriksaan badan secara menyeluruh. Proses ini dilakukan secara humanis namun tetap tegas dan profesional. Penggeledahan dilakukan di bawah pengawasan ketat dan disaksikan langsung oleh perwakilan WBP dari masing-masing kamar untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan.
Barang Terlarang yang Disita
Dari hasil penggeledahan, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang yang dilarang berada di dalam kamar hunian rutan, antara lain:
- 1 unit rice cooker
- 3 unit charger ponsel
- 1 buah headset
- 1 unit colokan sambung (terminal listrik)
- 2 buah kartu yang diduga merupakan kartu permainan atau kartu identitas tidak resmi
Seluruh barang tersebut kemudian didata, diinventarisasi, dan diamankan untuk selanjutnya dimusnahkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Karutan: Deteksi Dini Adalah Kunci Stabilitas
Kepala Rutan Kelas I Labuhan Deli, Eddy Junaedi, menegaskan bahwa razia ini merupakan bagian dari komitmen institusinya dalam menjaga ketertiban serta menutup peluang beredarnya barang-barang terlarang yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.
“Razia ini adalah bentuk nyata dari pelaksanaan deteksi dini terhadap gangguan keamanan. Kami tidak akan mentolerir adanya pelanggaran tata tertib. Lingkungan rutan harus bersih dari hal-hal yang bisa mengganggu stabilitas dan proses pembinaan,” tegas Eddy.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan razia akan terus dilakukan secara berkala dan insidentil, serta diiringi dengan pemantauan intelijen internal untuk mempersempit ruang gerak potensi penyelundupan barang.
“Ini adalah implementasi dari arahan pimpinan pemasyarakatan untuk menjaga marwah institusi, memperkuat integritas petugas, dan menciptakan lingkungan rutan yang kondusif bagi pembinaan warga binaan,” pungkasnya. ( DN86)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar