Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

CEPA Indonesia–Uni Eropa Disepakati: Hampir Seluruh Tarif Perdagangan Dihapuskan, Akses Ekspor RI Meluas ke Pasar Bernilai Triliunan Dolar

Senin, 14 Juli 2025 | Senin, Juli 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-14T03:48:14Z


CNEWS , Brussels, Belgia –  Setelah melewati negosiasi panjang selama satu dekade, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan final terkait Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), sebuah perjanjian perdagangan bebas komprehensif yang akan menghapus hampir seluruh tarif perdagangan antara kedua kawasan. Penandatanganan kesepakatan prinsip ini dilakukan pada Minggu, 13 Juli 2025, di Brussels, Belgia.


Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, yang memimpin langsung delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, menyebut kesepakatan ini sebagai “terobosan bersejarah” yang akan membawa perubahan strategis dalam struktur perdagangan luar negeri Indonesia.


“Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough. Semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan. Kita sudah punya sekarang perjanjian komprehensif ekonomi — Indonesia–EU CEPA — yang sejatinya adalah free trade agreement,” ujar Prabowo kepada pers, Minggu (13/7/2025).

 

Akses ke Pasar Uni Eropa Diperluas, Tarif Hampir Nol Persen


Prabowo mengungkapkan bahwa hampir seluruh tarif perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa akan menjadi 0%, mencakup berbagai sektor strategis seperti agribisnis, otomotif, tekstil, elektronik, dan logistik.


“Hampir semua tarif kita sudah selesai ya, hampir semuanya nol persen. Ini saya katakan sebagai terobosan baru,” tegasnya.

 

Dengan populasi lebih dari 460 juta jiwa dan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan mencapai lebih dari USD 18 triliun, Uni Eropa menjadi kawasan dengan salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia. Akses pasar bebas ke kawasan ini dinilai akan memberikan lonjakan signifikan bagi ekspor nasional, serta meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam rantai pasok global.


Momentum Strategis di Tengah Krisis Global


Kesepakatan ini datang di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global. Prabowo menilai keberhasilan diplomasi ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada mitra dagang tertentu dan menciptakan diversifikasi ekonomi eksternal.


“Alhamdulillah ini peristiwa bersejarah. Di tengah keadaan dunia yang penuh ketidakpastian, kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” ujarnya.

 

Kesepakatan CEPA juga membuka peluang peningkatan investasi langsung dari Eropa, transfer teknologi, serta potensi pembukaan ribuan lapangan kerja baru di sektor ekspor-industri dalam negeri.


Ratifikasi Menunggu Proses Legislasi Kedua Pihak


Meski substansi perjanjian telah disepakati, Prabowo menyatakan proses penandatanganan resmi dan ratifikasi oleh parlemen kedua pihak masih akan berlangsung dan memerlukan waktu.


“Ya, perlu waktu tentunya. Tapi mudah-mudahan tidak lama lah ya,” kata Prabowo diplomatis.

 

CEPA Indonesia–UE akan menjadi kerangka hukum utama hubungan dagang bilateral, melampaui skema tarif umum seperti Generalised Scheme of Preferences (GSP) yang selama ini dinikmati Indonesia.


Potensi Dampak: Peningkatan Ekspor, Investasi, dan Reputasi Ekonomi RI


Para analis menilai bahwa keberhasilan diplomasi ekonomi ini akan mendorong sentimen positif investor global terhadap Indonesia, memperkuat fundamental neraca dagang, dan memperbesar peluang restrukturisasi ekonomi nasional ke arah basis industri berorientasi ekspor bernilai tambah tinggi.


Sektor-sektor unggulan Indonesia seperti produk pertanian, perikanan, furnitur, dan energi hijau disebut-sebut sebagai pihak yang akan paling diuntungkan dari akses bebas tarif ke pasar Uni Eropa. ( Tim Red)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update