Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Desak Tegas Kapolri, Mahasiswa Kepung Mabes Polri Tuntut Copot Kapolda dan Dirkrimsus Polda Maluku

Senin, 16 Juni 2025 | Senin, Juni 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-16T14:11:30Z

 


CNews - Jakarta, 16 Juni 2025
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Penegak Hukum dan Gerakan Mahasiswa Pemerhati Keadilan menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Senin (16/6). Aksi tersebut merupakan bentuk kegeraman terhadap maraknya aktivitas tambang emas ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, yang dinilai telah menghancurkan lingkungan dan merusak tatanan hukum.


Dalam orasinya, massa aksi mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bertindak tegas mencopot Kapolda Maluku dan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Maluku yang dinilai gagal menjalankan tugas dan diduga kuat melakukan pembiaran terhadap praktik tambang ilegal.


"Kapolri harus segera mencopot Kapolda Maluku dan Dirkrimsus Polda Maluku. Mereka diduga membiarkan praktik mafia tambang berjalan terang-terangan. Ini bukan hanya soal hukum, ini soal kehancuran lingkungan dan nyawa rakyat yang terancam,” tegas Ahmad Sowakil, Koordinator Aksi.

 

Diduga Ada Perlindungan Aparat Terhadap Mafia Tambang


Mahasiswa menyoroti distribusi bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan sianida yang digunakan secara masif di kawasan Gunung Botak. Menurut mereka, distribusi bahan berbahaya tersebut tidak mungkin terjadi tanpa keterlibatan atau pembiaran dari oknum aparat penegak hukum.


“Bahan-bahan ini tidak bisa masuk begitu saja. Ada sistem, ada jaringan. Kami menduga kuat ada keterlibatan aparat keamanan yang membiarkan, bahkan melindungi aktivitas ilegal ini,” ujar Ahmad dalam orasinya.

 

Lebih lanjut, massa aksi menuding adanya jaringan mafia tambang yang telah tertanam kuat di wilayah Maluku, dengan pengaruh yang menjangkau struktur aparat lokal. Para mahasiswa menyebut bahwa lemahnya penegakan hukum telah menjadikan institusi Polri tercoreng oleh perilaku oknum yang menyimpang.


Cinta pada Polri, Tapi Bukan yang Membiarkan Rakyat Tertindas


Dalam aksinya, mahasiswa juga membawa poster dan spanduk bertuliskan desakan pencopotan pejabat kepolisian, serta kecaman terhadap praktik pembiaran terhadap kerusakan lingkungan dan krisis hukum di Gunung Botak.


"Kami cinta Polri, tapi cinta kami bukan untuk institusi yang diam ketika rakyat dan alam dihancurkan. Ini soal moral, soal keadilan, dan soal tanggung jawab," seru massa aksi secara serempak.

 

Ancaman Aksi Susulan


Aksi ini disebut hanya langkah awal. Koordinator aksi menegaskan bahwa aksi lanjutan (jilid II) akan digelar pada Jumat mendatang, jika tuntutan mereka tidak ditanggapi serius oleh Kapolri.


“Kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar. Jangan biarkan institusi ini ditunggangi mafia tambang. Kami tidak akan diam,” tutup Ahmad Sowakil.


Reporter: EL /Syd


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update