Kondisi Memprihatinkan, Mahasiswa Soroti Asrama Konawe Utara di Kendari yang Nyaris Tak Layak Huni

CNews - Kendari – Kondisi asrama mahasiswa Konawe Utara (Konut) yang berlokasi di Kota Kendari kini menjadi sorotan tajam dari kalangan mahasiswa. Salah satunya disampaikan oleh Fauzan Dermawan, mahasiswa asal Kabupaten Konawe Utara, yang menilai bahwa asrama tersebut telah berada dalam kondisi memprihatinkan dan nyaris tidak layak huni.

Dalam pernyataannya, Fauzan mengungkapkan bahwa Konawe Utara merupakan salah satu daerah penghasil sumber daya alam terbesar di Sulawesi Tenggara. Namun ironisnya, perhatian terhadap fasilitas pendukung pendidikan, seperti hunian mahasiswa, justru terabaikan

.

“Beberapa penyangga bangunan sudah berjatuhan, jendela kamar tanpa kaca, dan kamar mandi tidak lagi bisa digunakan. Kondisi ini sangat tidak layak untuk ditempati. Sudah saatnya asrama ini direhabilitasi total,” tegas Fauzan dalam keterangannya kepada media, Minggu (25/5).

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihak mahasiswa, kerusakan parah terjadi pada struktur bangunan dan fasilitas umum seperti toilet. Fauzan menilai kondisi tersebut bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan penghuni.

“Bangunan ini sudah termakan usia dan berpotensi roboh. Kami menuntut agar Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara segera mengambil tindakan. Jika tidak ada respons dalam waktu dekat, kami akan menggelar aksi demonstrasi di kantor bupati,” ancamnya.

Fauzan juga menyesalkan sikap Pemda Konawe Utara yang dinilainya bersikap diskriminatif terhadap mahasiswa daerahnya sendiri. Menurutnya, pembangunan asrama seharusnya menjadi prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Mahasiswa adalah ujung tombak masa depan daerah. Bagaimana kita bisa berkembang kalau tempat tinggal kami saja tidak layak? Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara tidak menutup mata dan segera mengambil tindakan konkret untuk merehabilitasi asrama mahasiswa Konut,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Konawe Utara terkait tuntutan tersebut. ( Tim - Red)