Proyek Raksasa BYD & Vinfast Diterpa Pemerasan, Pemerintah Dituntut Tegas Basmi Sindikat Bayangan
CNEWS - Indonesia tengah menghadapi ujian besar dalam upayanya menjadi pusat industri kendaraan listrik (EV) di Asia Tenggara. Di balik megahnya pembangunan pabrik-pabrik baru oleh investor asing seperti BYD (Tiongkok) dan Vinfast (Vietnam), terselip ancaman klasik yang belum juga tuntas diberantas: dominasi kelompok preman dan sindikat kriminal terorganisir.
Media terkemuka South China Morning Post melaporkan bahwa proyek senilai US$1 miliar milik BYD di Indonesia diganggu oleh kelompok bayangan yang menuntut “jatah keamanan” dan melakukan intimidasi terhadap aktivitas pembangunan. Kasus serupa juga membayangi Vinfast, menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pelaku usaha global terkait stabilitas hukum dan kepastian berinvestasi di Indonesia.
Dalam laporannya, SCMP menyebut bahwa para preman ini tidak sekadar pelaku lapangan. Mereka ditengarai memiliki jejaring kuat dengan oknum elit politik dan aparat penegak hukum, warisan dari masa kolonial yang hingga kini tak kunjung diberantas tuntas. Yang lebih memprihatinkan, mereka kini tidak hanya mengganggu pedagang kecil, tapi mulai menyasar investasi strategis berskala nasional.
“Ini bukan sekadar soal keamanan proyek. Ini tentang kredibilitas negara,” ujar seorang pengamat investasi Asia kepada SCMP.
Fenomena ini menyoroti tantangan mendasar pemerintah Indonesia: bisakah negara menjamin keamanan bagi investor, sekaligus membersihkan praktik perlindungan ilegal yang telah mengakar hingga ke institusi negara?
Jika tidak segera ditangani, ancaman ini bukan hanya mencoreng wajah Indonesia di mata dunia, tapi juga bisa menghambat ambisi nasional menuju transformasi industri hijau dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
-( Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar