Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Fitnah Terhadap Budi Arie Soal Jatah 50% dari Bos Judol adalah Operasi Hitam Pendukung Judi Online

Senin, 19 Mei 2025 | Senin, Mei 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-18T19:56:49Z


CNEWS - Jakarta – Ketua Umum Aliansi Anti Narkoba dan Tindak Korupsi Anggaran (ANTARTIKA), Ramses Sitorus, angkat bicara keras terkait tudingan keji dan tidak berdasar terhadap eks Menkominfo Budi Arie Setiadi. Tudingan bahwa Budi Arie meminta “jatah 50 persen” dari setoran bos judi online agar situs mereka tidak diblokir, dinilai Ramses sebagai bentuk fitnah brutal yang menyasar integritas tokoh yang konsisten memberantas kejahatan digital.


"Narasi bahwa Pak Budi Arie minta jatah dari bandar judi online adalah kebohongan publik yang disengaja. Ini adalah bagian dari skenario sistematis kelompok pro-judi yang mulai terusik oleh keberhasilan pemerintah menutup ribuan situs ilegal," ujar Ramses dalam keterangan resminya, Minggu (18/5/2025).


Fitnah Tanpa Bukti, Bukan Kritik tapi Sabotase


Menurut Ramses, tidak ada satu pun bukti valid yang mendukung tudingan liar tersebut. Sebaliknya, fakta menunjukkan bahwa selama menjabat Menkominfo, Budi Arie memimpin pembentukan Satgas Pemberantasan Judi Online, menggandeng Kepolisian, BIN, BSSN, hingga OJK. Ribuan situs dan rekening terkait aktivitas judi diblokir, ratusan tersangka ditindak. “Bagaimana mungkin seseorang yang jadi motor utama pemberantasan justru dituduh bermain di belakang layar?” tegasnya


Ia menyebut tuduhan itu sebagai bagian dari “operasi hitam digital” – kampanye disinformasi yang biasa digunakan untuk membunuh karakter pejabat yang berani. Apalagi, isu ini mencuat saat konstelasi politik nasional menghangat menuju pembentukan kabinet baru. “Pattern-nya sangat jelas: hancurkan figur yang tegas, demi menyelamatkan bisnis haram,” katanya.


Seruan Serius untuk Aparat: Bongkar Jaringan Penyebar Hoaks


Ramses menyerukan agar aparat penegak hukum tidak tinggal diam terhadap praktik penyebaran berita bohong yang merusak kepercayaan publik dan mengancam stabilitas keamanan digital nasional. Ia meminta Kepolisian, Kominfo, dan lembaga intelijen menelusuri akun, jaringan, serta motif aktor penyebar fitnah tersebut.


"Kalau hari ini yang difitnah adalah tokoh pemberantas judol, besok yang jadi korban bisa siapa saja. Negara harus hadir, menindak penyebar hoaks sebagai musuh demokrasi dan hukum," tegasnya.


Perlawanan terhadap Mafia Digital dan Darurat Moral Bangsa


Ramses menekankan, Indonesia sedang menghadapi darurat moral nasional akibat meluasnya kejahatan digital, seperti judi online, narkoba siber, hingga korupsi anggaran berbasis elektronik. Ia menyebut perlawanan terhadap judi online bukan hanya soal hukum, tapi juga soal keberpihakan moral dan keberanian menghadapi mafia digital.


“ANTARTIKA berdiri bersama tokoh-tokoh yang tidak bisa dibeli oleh bandar. Pak Budi Arie adalah salah satunya. Kita tidak akan tinggal diam ketika mereka difitnah secara keji demi kepentingan kriminal,” pungkasnya ( tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update