CNEWS - Jakarta, 17 Mei 2025 — Arah kebijakan fiskal Indonesia tampaknya akan mengalami guncangan signifikan. Informasi yang beredar di lingkaran dalam Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan rotasi besar-besaran di jajaran pejabat eselon I, dengan salah satu langkah paling mencolok: masuknya perwira tinggi militer aktif ke sektor strategis keuangan negara.
Sumber internal menyebutkan Letnan Jenderal TNI Djaka Budi Utama, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN), digadang-gadang akan menduduki jabatan Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menggantikan Askolani. Jika terkonfirmasi, ini akan menjadi preseden penting — sebuah sinyal kuat dari negara bahwa pengawasan kepabeanan dan tata kelola ekspor-impor akan dikawal langsung dengan pendekatan intelijen dan militer.
Langkah ini sontak menjadi sorotan tajam para pengamat fiskal, reformasi birokrasi, dan kelompok civil society. Penempatan jenderal aktif di jabatan strategis sipil dinilai sebagai bagian dari skenario penertiban sektor Bea Cukai yang selama ini kerap tersandung isu integritas, pungutan liar, dan permainan tarif impor.
Bocoran Struktur Pergeseran Pejabat Eselon I Kemenkeu
Sejumlah nama besar juga disebut dalam struktur rotasi:
-
Bimo Wijayanto, eks Asisten Deputi Investasi Strategis Kemenko Marves sekaligus eks Deputi di Kantor Staf Presiden, akan mengisi kursi Dirjen Pajak (DJP), menggantikan Suryo Utomo.
-
Suryo Utomo, Dirjen Pajak sejak 2019, akan digeser ke Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJPb), menggantikan Asteria Primanto Bhakti.
-
Posisi Dirjen Anggaran (DJA) disebut akan diisi dari internal DJPb, menggantikan Plt. Dirjen Suahasil Nazara yang kini menjabat sebagai Wamenkeu.
-
Sementara itu, Letjen Djaka disebut-sebut akan langsung turun tangan membenahi Bea Cukai dari hulu ke hilir.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Keuangan maupun TNI. Namun sejumlah pejabat di lingkungan Kemenkeu tidak membantah dinamika yang sedang terjadi.
Manuver Politik atau Reformasi Radikal?
Kehadiran figur militer aktif ke sektor fiskal dinilai sejumlah analis sebagai langkah “hard reset” terhadap lembaga yang kerap menjadi sorotan publik. Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir DJBC disebut-sebut mengalami stagnasi dalam upaya reformasi internal.
Apakah ini bentuk intervensi politik? Atau sinyal dimulainya fase baru fiskal beraroma militer? Jawabannya mungkin akan muncul dalam waktu dekat, tergantung respons publik, parlemen, dan elite fiskal dalam menilai urgensi versus urgensitas dari manuver ini. ( Red)
#RotasiKemenkeu #DirjenBeaCukai #LetjenDjakaBudiUtama #MiliterMasukFiskal #ReformasiDJBC #Eksklusif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar