CNews - Pelalawan, 23 Mei 2025— Asian Agri melalui unit bisnisnya, PT Inti Indosawit Subur (PT IIS), bersama dengan Tanoto Foundation, menyelenggarakan Pelatihan 25 Keterampilan Dasar bagi para kader Posyandu di Kabupaten Pelalawan, Riau. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan kesehatan masyarakat desa. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, pada 20–21 Mei 2025, diikuti oleh 30 kader dari 10 posyandu yang berasal dari Desa Delik, Desa Lalang Kabung, dan Kelurahan Pelalawan.
Pelatihan yang digelar di Aula Puskesmas Pelalawan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat layanan posyandu berbasis integrasi layanan primer (ILP), yang memegang peranan penting dalam percepatan penurunan angka stunting. Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan, Yulda Santi dan dipandu oleh tiga fasilitator dari Dinas Kesehatan.
Materi yang disampaikan mencakup pengelolaan posyandu, pelayanan bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita, lansia, hingga remaja. Para kader juga melakukan praktik langsung sebagai bagian dari simulasi pelayanan terpadu di desa masing-masing.
Askep KKPA PT IIS, Destroni Hadinata Sinulingga menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar area operasional.
Ia menjelaskan “Asian Agri percaya bahwa memperkuat peran kader posyandu berarti memperkuat fondasi pelayanan kesehatan di desa. Kader yang kompeten dapat membantu mencegah stunting sejak dini melalui layanan yang menyentuh langsung kelompok rentan,” jelasnya.
Kemudian, Stunting Reduction Coordinator Tanoto Foundation, Dedi Triadi, menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan agar perhatian kader tidak hanya terfokus pada anak dengan kondisi stunting, tetapi juga pada balita sehat yang berisiko mengalami stunting jika tidak mendapat perhatian yang cukup. “Keseimbangan pelayanan sangat penting. Kita ingin semua anak—baik yang sehat maupun yang berisiko—mendapatkan pemantauan dan layanan yang layak,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Yulda Santi menegaskan peran kader posyandu yang tidak hanya terbatas pada kegiatan penimbangan atau pelayanan teknis. “Kader adalah penggerak di masyarakat. Mereka menyampaikan pesan kesehatan, mendampingi keluarga, mencatat perkembangan, dan menjadi jembatan informasi antara warga dan sistem kesehatan. Pelatihan ini akan memperkuat semua aspek peran tersebut,” katanya.
Sementara itu, Koordinator CSR Asian Agri Wilayah Riau, Eko Budi Christyanto, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif antara perusahaan dan masyarakat untuk membangun sistem kesehatan desa yang tangguh. “Melalui pelatihan ini, kami berharap kader dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Mereka bukan hanya pelaksana, tetapi juga pelopor yang mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga, terutama dalam konteks pencegahan stunting,” jelasnya.
Kader posyandu diharapkan mampu menerapkan keterampilan yang telah dipelajari untuk mendukung layanan kesehatan di desa masing-masing. Peran mereka menjadi kunci dalam memperkuat sistem posyandu dan mendorong perubahan nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi antara Asian Agri, Tanoto Foundation, dan pemerintah menjadi contoh nyata bagaimana sinergi lintas sektor dapat mempercepat upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan.
Tentang Asian Agri
Didirikan pada tahun 1979, Asian Agri merupakan salah satu perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, yang telah mengelola lebih dari 100.000 hektare perkebunan kelapa sawit dan mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.
Sebagai pelopor Program Inti Perkebunan Rakyat Transmigrasi (PIR-Trans) bersama pemerintah Indonesia, Asian Agri telah bermitra dengan 30.000 petani plasma di Riau dan Jambi, yang secara kolektif mengelola 60.000 hektare perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan ini juga menjalin kemitraan dengan petani swadaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan mendorong pertumbuhan sosial ekonomi.
Lewat komitmen terhadap praktik berkelanjutan, Asian Agri menjunjung tinggi kebijakan tanpa pembakaran dan menerapkan praktik-praktik terbaik perkebunan untuk membantu petani plasma meningkatkan produktivitas, hasil panen, dan ketertelusuran rantai pasok, serta mendukung perjalanan mereka menuju sertifikasi. Pabrik Asian Agri memanfaatkan teknologi canggih dan energi hijau yang dihasilkan sendiri untuk meminimalkan emisi gas rumah kaca.
Perkebunan Asian Agri, serta perkebunan petani plasma,
sepenuhnya bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), yang menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap produksi minyak sawit yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Sumber Lidya Veronica
Reporter Syahrudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar