CNEWS - Yogyakarta – , 15 April 2025
Pagi yang sunyi di bawah rindangnya pohon-pohon tua Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) terasa berat, seolah menyimpan ketegangan. Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) menggelar konferensi pers untuk mempertanyakan keabsahan ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Selasa (15/4/2025).
Konferensi yang digelar di tengah padatnya jadwal akademik ini menyoroti ketertutupan UGM dalam menjawab permintaan transparansi dokumen pendidikan Jokowi. TPUA mengaku kecewa karena hanya diberikan waktu audiensi selama satu jam, dari pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.
"Kami sudah informasikan lebih dulu, tapi hanya diberi waktu terbatas. Bahkan yang menemui kami bukan dari susunan resmi Tim Pembela Universitas," ujar Damai Hari Lubis, perwakilan TPUA, dalam siaran langsung kanal YouTube Refly Harun.
TPUA menuntut UGM membuka arsip pendidikan Jokowi, termasuk daftar mahasiswa tahun 1980 dan salinan ijazah. Namun, hingga konferensi berlangsung, pihak kampus tidak menunjukkan dokumen tersebut. Komunikasi pun terputus usai audiensi.
Perjalanan tim dari Jakarta menuju Yogyakarta pun tak mulus. Kemacetan panjang hingga 182 kilometer di Tol Cipali menyebabkan keterlambatan rombongan TPUA, menambah tekanan agenda mereka di kampus biru.
Rencana Lanjut ke Solo
Tak berhenti di Yogyakarta, TPUA akan melanjutkan aksinya ke Solo pada Rabu (16/4/2025) untuk mendesak klarifikasi langsung kepada Jokowi.
Namun, di hari yang sama, Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario de Marshal, justru menemui Jokowi di kediamannya di Solo. Dalam pertemuan tersebut, Hercules menyatakan sikap tegas membela Presiden ke-7 RI dari tuduhan ijazah palsu.
"Itu ijazahnya benar kok. Mulai dari Wali Kota, Gubernur, hingga Presiden. Kalau palsu, pasti sudah ketahuan dari dulu," ujar Hercules kepada awak media usai pertemuan.
Ia menyebut tudingan yang kembali diangkat hari ini hanya bentuk sensasi yang tidak berdasar dan justru menciptakan kegaduhan politik.
"Ngapain sih ribut soal ijazah palsu sekarang? Udah lewat tiga jabatan publik besar loh. Sudah diverifikasi berkali-kali," tambahnya.
Isu ijazah palsu Jokowi kembali mencuat setelah TPUA menyebut adanya kejanggalan identitas antara nama Joko Widodo dan nama lain, yakni Dumatno Budi Utomo, dalam dokumen yang mereka peroleh. Namun, pihak kampus hingga kini belum memberikan tanggapan resmi yang memuaskan publik.
Sementara itu, masyarakat menantikan langkah konkret UGM untuk menjaga integritas akademik dan menjawab sorotan tajam dari berbagai pihak. ( Tim - Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar