CNEWS - Jakarta – 15 April 2025
Langkah berani diambil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Lewat kolaborasi strategis dengan sektor swasta, ia memulai renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, tanpa menyentuh sepeser pun dana APBN maupun APBD.
Dalam Kick Off yang digelar Selasa (15/4), Ara menyampaikan bahwa dua mitra utama, Yayasan Buddha Tzu Chi dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, langsung tancap gas tanpa perlu formalitas panjang.
“Buddha Tzu Chi itu enggak ribet, enggak pakai MoU, langsung kerja. Kadin juga sama, langsung renovasi rumah rakyat,” tegas Ara.
Bantuan Nyata: 500 Rumah dari Buddha Tzu Chi, 200 Rumah dari Kadin
Buddha Tzu Chi mengambil peran besar dengan merenovasi 500 unit RTLH di dua tahap. Tahap pertama meliputi 148 rumah: Johar Baru (22), Tanah Tinggi (28), Galur (29), dan Kampung Rawa (69). Tahap kedua mencakup 84 rumah: Johar Baru (12), Tanah Tinggi (31), Galur (25), dan Kampung Rawa (16).
Sementara itu, Kadin menyasar 200 rumah di Jakarta, sebagai bagian dari program nasional mereka yang juga mencakup Jawa Barat (100 unit), Banten (200), Bangka Belitung (50), dan NTT (50).
“Ini bukti nyata gotong royong. Pemerintah enggak harus kerja sendiri,” ujar Ara.
Warga Dikontrakkan, Renovasi Jalan Terus
Untuk warga terdampak, fasilitas kontrakan selama enam bulan disiapkan. Renovasi 10 unit telah dimulai sejak 14 April, dan 18 unit lainnya dijadwalkan awal Mei.
“Kita pastikan warga enggak ngungsi. Kontrakan dibayarin Buddha Tzu Chi,” kata Ara.
HIPMI Siap Tambah 200 Unit, Aguan Bangun 500 Rumah di Kalsel
Tak berhenti di situ, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) turut menyatakan komitmennya untuk merenovasi 200 rumah sebelum 17 Agustus 2025. Pengusaha Sugianto Kusuma alias Aguan, yang hadir mewakili Buddha Tzu Chi, juga disorot oleh Ara karena rencananya membangun 500 rumah rakyat di Kalimantan Selatan.
“Dia cari rezeki di negeri ini, tapi tetap ingat rakyat. Ini yang patut diteladani,” puji Ara.
Langkah ini menjadi preseden penting: solusi konkret pembangunan perumahan yang tak bergantung pada anggaran negara, melainkan kekuatan kolaborasi. ( SS - Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar