Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


RI-AS Sepakat Perluas Kemitraan Strategis, Menlu Sugiono Dorong Investasi AS dan Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik

Sabtu, 19 April 2025 | Sabtu, April 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-19T11:35:53Z


CNEWS -  Washington D.C., AS – Indonesia dan Amerika Serikat menandai babak baru dalam hubungan bilateral dengan menyepakati penguatan dan perluasan kemitraan strategis, seiring meningkatnya tantangan geopolitik global. Kesepakatan ini tercermin dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dan Menlu AS, Marco Rubio, di Gedung Departemen Luar Negeri AS, Washington D.C., Selasa (16/4/2025).



Pertemuan ini tak sekadar seremoni diplomatik. Ini menjadi penegasan komitmen kedua negara dalam membangun kerja sama lintas sektor yang lebih konkret dan saling menguntungkan, terutama dalam kerangka Indo-Pasifik yang semakin strategis.


Fokus Ekonomi: Ajak Investasi AS dalam Hilirisasi Mineral Kritis


Dalam forum tersebut, Menlu Sugiono secara lugas menyampaikan visi strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam program Asta Cita. Fokus disorot pada ketahanan energi, hilirisasi sumber daya alam, serta pengembangan SDM unggul.


Sugiono menggarisbawahi pentingnya keterlibatan Amerika Serikat dalam mendukung rantai pasok global, utamanya pada sektor mineral kritis seperti nikel dan logam tanah jarang—komoditas vital dalam transisi energi bersih dunia.


Indonesia telah melakukan reformasi struktural dan deregulasi besar-besaran. Kami terbuka untuk investasi yang membawa modal, teknologi, dan nilai tambah. Inilah saatnya kita berkolaborasi untuk pembangunan berkelanjutan,” tegas Sugiono.

 

Pengamat hubungan internasional, Solon Sihombing, menilai pertemuan ini sebagai langkah strategis.


Ini menjadi titik awal penting. Menlu Sugiono menjadi satu-satunya dari ASEAN yang diterima resmi oleh Menlu AS. Ini pengakuan terhadap posisi strategis Indonesia, dan semoga menjadi jembatan untuk memperluas kerja sama politik, ekonomi, budaya, hingga pertahanan,” ujarnya.

 

Sihombing juga berharap pertemuan ini dapat menjadi momentum negosiasi guna menekan tarif dagang AS terhadap produk Indonesia, yang selama ini menjadi sorotan banyak negara.


Isu Strategis: Laut Tiongkok Selatan dan Palestina


Tak hanya ekonomi, pertemuan ini juga membahas berbagai isu strategis kawasan. Laut Tiongkok Selatan menjadi sorotan utama, di tengah meningkatnya ketegangan militer di wilayah tersebut.


Sugiono menegaskan komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan dialog terbuka. Ia juga menegaskan posisi konsisten Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.


Indonesia memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Solusi damai dan berkeadilan harus terus diupayakan melalui diplomasi aktif dan multilateral,” ujarnya.

 

Menlu ASEAN Pertama yang Diterima Resmi Menlu AS


Pertemuan ini juga mencetak sejarah tersendiri: Sugiono menjadi Menteri Luar Negeri pertama dari ASEAN yang diterima resmi oleh Marco Rubio sejak ia menjabat awal tahun ini. Fakta ini mengukuhkan peran sentral Indonesia dalam arsitektur Indo-Pasifik.


Rubio menyatakan bahwa Indonesia merupakan mitra prioritas dalam menjaga stabilitas kawasan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.


Ini adalah momentum krusial untuk mengangkat kemitraan kita ke tingkat yang lebih tinggi, terutama di tengah ketidakpastian global,” ungkap Rubio. ( Red ) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update