Jum'at 30 Mei 2025

Notification

×
Jum'at, 30 Mei 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Menkeu ASEAN Bahas Dampak Perang Dagang Global, Indonesia Dorong Ketahanan Ekonomi Regional

Sabtu, 12 April 2025 | Sabtu, April 12, 2025 WIB | 15 Views Last Updated 2025-04-12T06:24:44Z




CNEWS
- Kuala Lumpur –
Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur pada Rabu siang, 9 April 2025, berlangsung dalam suasana penuh ketegangan akibat memanasnya perang dagang global. Di bawah keketuaan Malaysia, forum ini diawali dengan sesi retreat yang membahas dampak serius kebijakan proteksionisme terbaru dari Amerika Serikat.


Kebijakan “Liberation Day” yang diluncurkan Presiden Donald Trump—yang mengenakan tarif resiprokal kepada lebih dari 60 negara mitra dagang dengan surplus terhadap AS—menjadi sorotan utama. Langkah ini dinilai mengikis sistem perdagangan global berbasis aturan (rule-based system) seperti WTO dan lembaga Bretton Woods, yang justru merupakan inisiatif pasca-Perang Dunia II oleh Amerika sendiri.


Namun, kebijakan tersebut dianggap telah mendorong relokasi industri keluar dari AS dan menyebabkan lonjakan pengangguran domestik, sehingga Presiden Trump memilih jalur konfrontatif lewat tarif perdagangan. Tiongkok pun membalas dengan retaliasi tarif tandingan, memicu eskalasi hingga kenaikan tarif AS mencapai 125%—memperburuk iklim perdagangan global.


Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian dan guncangan besar bagi perekonomian dunia, dengan risiko perlambatan pertumbuhan dan lonjakan inflasi global. Seluruh Menteri Keuangan ASEAN menyampaikan laporan situasi ekonomi masing-masing, serta strategi mitigasi dan diplomasi ekonomi yang tengah dijalankan untuk merespons dinamika ini.


Dengan nilai ekonomi kawasan yang telah menembus US$ 3 triliun dan populasi lebih dari 650 juta jiwa, ASEAN dinilai memiliki kekuatan kolektif untuk mempererat kerja sama dan menjaga stabilitas ekonomi regional.


Delegasi Indonesia menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional melalui langkah-langkah deregulasi, penciptaan iklim investasi yang lebih terbuka, dan penguatan diplomasi ekonomi.

Presiden @prabowo Subianto melalui Tim Kabinet Merah Putih telah menginstruksikan penyusunan berbagai skenario kebijakan untuk menghadapi gejolak global. Sikap ini sejalan dengan mandat konstitusi Indonesia untuk berperan aktif menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. ( Red) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update