Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Dokter PPDS UI Terekam Cabul, Rekam Mahasiswi Saat Mandi: Fenomena ‘Dokter Predator’ Makin Mengkhawatirkan

Sabtu, 19 April 2025 | Sabtu, April 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-19T12:49:42Z

 


CNEWS  - Jakarta, 19 April 2025 – Dunia kedokteran Indonesia kembali tercoreng. Seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Indonesia (UI), Muhammad Azwindar, resmi ditahan aparat Polres Metro Jakarta Pusat setelah tertangkap basah melakukan aksi tidak senonoh—merekam mahasiswi tetangganya saat sedang mandi di sebuah rumah kos kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.


Aksi Bejat Terbongkar di Ventilasi Kamar Mandi


Peristiwa memalukan ini terjadi pada 14 April 2025, ketika korban—mahasiswi penghuni kos yang sama—merasa ada kejanggalan saat sedang mandi. Ia melihat kamera mencurigakan di ventilasi kamar mandi.


“Korban curiga ada kamera dari arah ventilasi. Setelah dicek dan dicari, akhirnya diketahui pelakunya adalah MA alias Muhammad Azwindar,” ungkap AKBP Muhammad Firdaus, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025).


Korban yang syok segera meminta bantuan teman-temannya untuk mengkonfrontasi pelaku. Setelah didesak, Azwindar akhirnya mengakui perbuatannya dan langsung diserahkan ke kepolisian.


“Iseng dan Tertarik” Bukan Alasan Ringan


Dalam pemeriksaan, dokter spesialis gigi tersebut mengaku bahwa aksi itu ia lakukan karena “tertarik melihat korban” dan mengaku hanya iseng. Namun aparat kepolisian menegaskan bahwa perbuatan tersebut adalah pelanggaran serius terhadap Undang-Undang Pornografi, dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.


“Pasal yang dikenakan adalah Pasal 44 UU Pornografi. Proses hukum sedang berjalan dan pelaku telah kami tahan,” ujar AKBP Firdaus.


Bukan Kasus Pertama, Fenomena ‘Dokter Cabul’ Harus Diseriusi


Ironisnya, ini bukan kasus tunggal. Belakangan ini, publik dikejutkan oleh rentetan kasus asusila yang melibatkan dokter PPDS. Sebelumnya, masyarakat digemparkan dengan dugaan pemerkosaan yang dilakukan seorang dokter PPDS Universitas Padjadjaran (Unpad) terhadap anak pasien di RS Hasan Sadikin, Bandung.


Tak lama berselang, kasus pelecehan seksual lainnya mencuat di Garut, melibatkan seorang dokter kandungan yang diduga melakukan pelecehan terhadap pasien hamil saat proses USG.


Citra Profesi Mulia Tercoreng


Peristiwa-peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran besar terhadap maraknya predator seksual di balik jas putih. Dunia kedokteran yang selama ini dijaga sebagai profesi luhur dan terhormat kini tercoreng oleh segelintir oknum yang menjadikan profesinya sebagai kedok untuk memuaskan hasrat menyimpang.


Lembaga pendidikan tinggi dan institusi medis didesak tidak menutup mata dan segera memperketat pengawasan moral serta etika terhadap calon dokter, khususnya di jenjang pendidikan spesialis yang memiliki akses luas terhadap pasien dan lingkungan privat.


Panggilan Serius untuk Kementerian Kesehatan dan IDI


Dengan mengemukanya kasus demi kasus, masyarakat kini menanti langkah nyata dari Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan institusi pendidikan kedokteran untuk mengambil tindakan sistemik.


Bukan hanya sanksi administratif, namun perlu mekanisme skrining psikologis dan etika secara berkala bagi seluruh dokter—terutama mereka yang sedang menjalani pendidikan spesialis dan memiliki akses tinggi terhadap ruang privat pasien. ( Tim Red) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update