Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Bripda Eka Yuli Andini: Polwan Muda Penambal Ban, Bukti Ketulusan dan Ketangguhan Anak Bangsa

Minggu, 06 April 2025 | Minggu, April 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-05T20:02:43Z


CNEWS- Salatiga, 5 April 2025 — Di balik seragam cokelat dan derap langkah barisan kepolisian, sosok Bripda Eka Yuli Andini menghadirkan kisah inspiratif yang menggugah nurani publik. Di usianya yang baru 19 tahun, anggota Sabhara Polresta Salatiga ini menjadi sorotan bukan hanya karena prestasi akademik dan kedisiplinannya sebagai Polwan muda, tapi juga karena pengorbanannya yang luar biasa demi keluarga, terutama sang ayah yang tengah berjuang melawan kanker paru-paru.


Lahir dari keluarga sederhana, Eka merupakan anak sulung dari pasangan Sabirin (49), seorang tukang tambal ban, dan Darwanti (40), ibu rumah tangga. Kehidupan ekonominya yang pas-pasan sempat membuat Eka ragu untuk melanjutkan impiannya menjadi anggota Polri, terutama karena anggapan bahwa untuk masuk kepolisian butuh biaya besar. Namun Eka membuktikan bahwa ketekunan, doa, dan kerja keras jauh lebih penting daripada modal materi.


Dengan tinggi badan 156 cm—yang kerap dianggap kurang ideal untuk seleksi Polwan—Eka berhasil menembus Sekolah Calon Bintara (Secaba) Polri dan menorehkan prestasi gemilang. Saat pendidikan di Pusdik Binmas Lemdikpol, Banyubiru, Ambarawa, Eka sukses menempati peringkat 7 dari 7000 peserta. Capaian itu menjadi bukti bahwa perempuan muda dari pinggiran Salatiga ini bukan hanya bermental kuat, tapi juga memiliki kapasitas luar biasa.


Namun, prestasi itu hanyalah sebagian dari kisah heroik Eka. Ketika ayahnya harus dirawat intensif di RSUD Salatiga karena kanker paru-paru, Bripda Eka tanpa ragu menggantikan posisi sang ayah menambal ban sepulang dinas. Dengan penuh dedikasi, ia menanggalkan atribut kebanggaannya sebagai polisi demi mengenakan celemek tambal ban—sebuah pemandangan yang menggetarkan hati siapa pun yang melihatnya.


“Ayah adalah cinta pertama saya. Apapun akan saya lakukan agar beliau bisa terus berjuang,” ujar Eka singkat, penuh haru, saat diwawancarai seusai bertugas.


Kisah ini viral usai diberitakan media nasional seperti Kompas dan Merdeka. Publik memuji keberanian dan keteguhan hati Bripda Eka sebagai representasi nyata polisi yang humanis dan berjiwa sosial tinggi.


Lebih dari sekadar Polwan berdedikasi, Eka adalah simbol dari cinta anak terhadap orang tua. Ia membuktikan bahwa loyalitas terhadap negara dan cinta keluarga bisa berjalan berdampingan. Ia juga menepis stigma bahwa menjadi polisi harus “berduit” — sebab dirinya hadir dengan latar belakang ekonomi terbatas, namun mampu bersinar dengan integritas dan kecerdasan.


Kini, Bripda Eka Yuli Andini bukan sekadar aparat negara, melainkan inspirasi hidup. Sosok yang menunjukkan bahwa di balik setiap seragam, ada manusia yang punya cerita, pengorbanan, dan cinta tak terbatas untuk keluarganya. ( Tim) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update