CNEWS - JAKARTA — Pemerintah akan mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) triwulan ketiga pada Mei 2025 dengan menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagai upaya memperkuat akurasi sasaran penerima bantuan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengungkapkan, penyaluran bansos kali ini akan berbeda dari periode sebelumnya. Dengan basis DTSEN, data penerima disusun lebih akurat dan menyasar kelompok yang benar-benar membutuhkan.
“Jadi ada yang exclusion error, ada yang inclusion error, ada yang sebelumnya menerima sekarang tidak lagi, tapi ada juga yang sebelumnya tidak dapat, kini akan dapat,” ujar Gus Ipul, dikutip dari Antara, Rabu (9/4/2025).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memfinalisasi data penerima bansos triwulan ketiga, bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memastikan seluruh penerima termasuk dalam kategori keluarga miskin dan miskin ekstrem.
.
Tidak hanya itu, Kementerian Sosial juga melakukan ground check ke lapangan untuk memastikan calon penerima berada pada desil 1 dan 2 — kategori terendah dalam peta kesejahteraan masyarakat.
“Jika seluruh proses selesai, penyaluran akan segera dilakukan pada Mei 2025,” tegasnya.
Evaluasi Ketat Penerima Lama
.
Gus Ipul juga menegaskan pentingnya evaluasi berkala terhadap penerima bansos. Ia menyebut, selama ini terdapat warga yang menerima bantuan hingga 15–20 tahun tanpa jeda.
“Kalau itu lansia atau penyandang disabilitas, tentu dimaklumi. Tapi kalau masih sehat dan produktif, harus dievaluasi,” tandasnya.
Untuk kelompok produktif yang tidak lagi memenuhi syarat bansos, pemerintah menyiapkan sejumlah program transisi. Di antaranya bantuan modal usaha, pelatihan manajemen bisnis, hingga pelatihan kerja di Kementerian Ketenagakerjaan dan kementerian terkait lainnya.
“Kita ingin mendorong mereka untuk graduasi, agar bisa mandiri dan tidak tergantung bansos selamanya,” pungkas Gus Ipul.. ( Tim RI )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar