Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Perbasi Kota Bogor Jatuhkan Sanksi, Pemain SMP Kabupaten Bogor Dilarang Bertanding Selama Satu Tahun

Sabtu, 22 Februari 2025 | Sabtu, Februari 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-22T09:12:14Z

 


CNEWS - Bogor, 22 Februari 2025 – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Bogor, Jawa Barat, resmi menjatuhkan sanksi larangan bermain selama satu tahun kepada seorang pelajar berinisial RCH dari salah satu SMP di Kabupaten Bogor. Keputusan ini diambil setelah RCH melakukan pemukulan terhadap pelajar Kota Bogor berinisial AM dalam ajang turnamen bola basket Sekolah Dian Harapan (SDH) Cup 2025 yang berlangsung pada 17 Februari 2025.


Orang tua korban, Althaf Tauhid, menyampaikan informasi tersebut usai mediasi yang digelar pada Jumat (21/2/2025). Dalam pernyataannya, Althaf menekankan pentingnya efek jera dalam kasus ini.


“Meskipun permintaan maaf sudah disampaikan dan kami terima, kami tetap meminta agar ada peninjauan ulang terhadap sanksi ini, karena ini menyangkut pendidikan karakter dalam dunia olahraga,” ujar Althaf.


Ia menilai bahwa larangan bertanding selama satu tahun serta skorsing tujuh hari yang diberikan pihak sekolah kepada RCH masih tergolong ringan.


Sebagai dampak dari insiden ini, Perbasi Kota Bogor bersama Perbasi pusat tengah melakukan evaluasi terhadap regulasi turnamen bola basket tingkat pelajar. Hingga saat ini, aturan terkait sanksi dan pelanggaran lebih banyak diterapkan di level klub, bukan di tingkat sekolah.


“Perbasi kini tengah merumuskan aturan dan sanksi dalam turnamen antarsekolah agar kejadian serupa tidak terulang,” tambah Althaf.


Praktisi Olahraga Soroti Kejadian Ini


Menanggapi insiden ini, praktisi olahraga dan media, Solon Sihombing, menyayangkan tindakan tidak sportif yang terjadi dalam kompetisi pelajar ini.


“Kami sangat menyesalkan adanya tindakan pemukulan dalam dunia olahraga, apalagi di kalangan remaja. Bagaimana bisa menjadi atlet besar jika sejak muda sudah melakukan hal-hal yang tidak sportif?” ujarnya.


Solon berharap Perbasi memberikan hukuman yang lebih tegas agar menjadi pembelajaran bagi atlet muda di Indonesia.


“Sebagai praktisi olahraga dan media, saya meminta tindakan yang tegas terhadap pelaku agar memberikan efek jera dan menjadi pembelajaran bagi generasi penerus bangsa,” pungkasnya.


Peristiwa ini menjadi peringatan bagi dunia olahraga pelajar agar menjunjung tinggi sportivitas serta menjaga integritas dalam setiap pertandingan. ( Tim - Red) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update