CNEWS - Banjarmasin – Peran media dalam mendukung ketahanan pangan menjadi fokus utama dalam Seminar Nasional Pers Mendorong Terwujudnya Ketahanan Pangan Nusantara. Acara ini digelar dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Jumat (7/2/2025).
Tokoh nasional Solon Sihombing, yang juga menjadi penasihat dan pembina beberapa media seperti Plat Merah, CNews, dan Pijar Nusa, memberikan apresiasi terhadap peran penting pers dalam program ketahanan pangan nasional. Ia menegaskan bahwa media memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung kebijakan Presiden RI Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan guna memperbaiki gizi masyarakat.
Solon Sihombing juga menambahkan " dalam rangka HPN memuji semua program- program yang dicanangkan dari PWI yang pastinya bersinergi untuk kepentingan rakyat dan bermitra baik dengan Pemerintahan Prabowo Subianto ," ujarnya
Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, di antaranya Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Abdul Roni Angkat, S.TP, M.Si; Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah; Kepala Pusat Kajian Ketahanan Pangan Universitas Lambung Mangkurat, Dr. Ir. H. Muhammad Fauzi Makki, MP; serta perwakilan media, Ketua Dewan Redaksi Duta TV, Fathurahman.
Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch. Bangun, dalam sambutannya menegaskan bahwa keterlibatan pers dalam isu ketahanan pangan bukanlah hal baru. Ia mengingatkan bahwa sejak Kongres PWI pertama di Solo pada 1946, wartawan telah diberi amanah untuk turut serta menjaga kedaulatan bangsa.
"Ketahanan pangan adalah salah satu program strategis Presiden Prabowo Subianto. Ini adalah tugas historis yang telah diamanahkan oleh para pendahulu kita, bahwa PWI harus berkontribusi dalam kepentingan bangsa," ujar Hendry Ch. Bangun dalam acara yang digelar di Galaxy Hotel, Banjarmasin.
Ia juga menekankan pentingnya peran media dalam mengedukasi masyarakat mengenai ketahanan pangan, mengingat masih banyak publik yang belum memahami konsep ini secara mendalam.
"Tugas pers adalah membantu menginformasikan dan mengedukasi masyarakat tentang program ini—apa itu ketahanan pangan dan bagaimana cara memastikan kebijakan ini berjalan dengan baik," tegasnya.
Seminar ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan media dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.( Tim - RI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar