Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

PLH KADES KARANG TENGAH JADI SOROTAN PUBLIK: DUGAAN PENYIMPANGAN DANA DESA DAN PROYEK ABAL-ABAL

Jumat, 10 Januari 2025 | Jumat, Januari 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-10T04:06:53Z

 



CNEWS - Serdang Bedagai – Setelah pergantian jabatan Kepala Desa Karang Tengah, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, publik mulai menyoroti kinerja Penjabat Kepala Desa (Plh) Antariaman. Antariaman, yang menggantikan Darius Tarigan pasca Pemilihan Legislatif 2024 lalu, kini menjadi sasaran kritik masyarakat akibat dugaan penyimpangan dalam pengelolaan dana desa dan proyek pembangunan yang dianggap asal-asalan.


Proyek Pembangunan Diduga Sarat Penyimpangan


Di warung kopi Tenda Biru, masyarakat ramai membahas dugaan korupsi pada sejumlah proyek pembangunan di Desa Karang Tengah. Beberapa proyek yang disorot, seperti pembangunan jalan usaha tani dan jalan lingkungan permukiman, dinilai dikerjakan asal jadi alias "abal-abal".


Dari data penyaluran Dana Desa tahun 2024, Desa Karang Tengah mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp785.190.000. Namun, realisasi dana pada beberapa tahap justru menyisakan banyak pertanyaan. Misalnya:


Pembangunan/Rehabilitasi Jalan Usaha Tani: Anggaran Rp73.206.400. Warga menyebut proyek ini tidak sesuai spesifikasi teknis dan cepat rusak.

Jalan Lingkungan/Gang: Anggaran Rp118.863.000. Masyarakat menilai pengerjaan jalan ini tidak optimal dan minim pengawasan serta tidak layak di bangun paving blok sebab daerah perkebunan ( perladangan Masyarakat) 


DATA ANGGARAN DESA KARANG TENGAH KECAMATAN SERBA JADI KAB.SERGAI 


Tanggal pembaruan data

Informasi Umum

Jumlah Kepala Keluarga (KK)

492

Jumlah Penduduk

1.767

Bila ada perbedaan antara data yang dimiliki oleh walidata, maka yang menjadi acuan adalah data yang dimiliki oleh walidata.


Tingkat Kesejahteraan Kepala Keluarga (KK)

Bila ada perbedaan antara data yang dimiliki oleh walidata, maka yang menjadi acuan adalah data yang dimiliki oleh walidata.


Informasi Penyaluran Dana Desa Tahun 2024


Pembaruan data terakhir pada : 19 Desember 2024

Rp. 785.190.000

Pagu

Rp. 785.190.000

penyaluran

Detail data penyaluran

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Bila ada perbedaan antara data yang dimiliki oleh walidata, maka yang menjadi acuan adalah data yang dimiliki oleh walidata.

: Tahap 1

Realisasi Penyaluran

Rp 172.804.800

Tanggal Diterima

16-MAY-24

Realisasi Penyaluran

Rp 198.872.800

Tanggal Diterima

22-APR-24

Rincian Penerimaan

Nama Realisasi

Pelaksanaan Pembangunan Desa

Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Usaha Tani 

Pembangunan Jalan Usaha Tani

Rp 73.206.400

Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa

Terselenggaranya Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa Lainnya

Rp 12.000.000

Pembangunan/Rehabilitasi/Peningkatan/Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman/Gang **

Jalan Pemukiman/Gang

Rp 118.863.000

Penyelenggaraan Posyandu (Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu)

Terselenggaranya Operasional Pos Kesehatan Desa (PKD)/Polindes Milik Desa Lainnya

Rp 31.670.000

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Pemetaan dan Analisis Kemiskinan Desa secara Partisipatif

Dokumen Pemetaan Kemiskinan Desa secara Partisipatif

Rp 6.000.000

Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Desa/Pembahasan APBDes (Musdes, Musrenbangdes/Pra-Musrenbangdes, dll., bersifat reguler)

Terselenggaranya Musyawarah Desa Reguler

Rp 2.300.000

Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat Dan Mendesak Desa

Keadaan Mendesak

Jumlah Kejadian Keadaan Mendesak

Rp 19.800.000

Jumlah Kejadian Keadaan Mendesak

Rp 19.800.000

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Penguatan Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Lumbung Desa, dll)

Pengelolaan dan Pemeliharaan Lumbung Desa

Rp 7.000.000

Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Pembinaan Lembaga Adat

Terselenggaranya Pembinaan Lembaga Adat

Rp 2.432.000

: Tahap 2

Realisasi Penyaluran

Rp 115.203.200

Tanggal Diterima

14-OCT-24

Realisasi Penyaluran

Rp 298.309.200

Tanggal Diterima

30-AUG-24 belum melaporkan ke aplikasi pemerintahan yang bisa di akses publik 

"Kami melihat banyak proyek yang asal jadi. Padahal dana desa cukup besar, tapi manfaatnya tidak terasa bagi masyarakat," ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.


Kejanggalan Penggunaan Dana Desa


Berdasarkan data penyaluran dana desa, Pemerintah Desa Karang Tengah belum melaporkan realisasi dana tahap kedua melalui aplikasi OMSPAN Kementerian Keuangan, meskipun dana tersebut telah diterima sejak Agustus dan Oktober 2024. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya penyalahgunaan dana yang tidak transparan.


Beberapa pos anggaran lain juga menuai kritik, seperti:


- Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa: Rp12.000.000. Hasil pelaksanaan program ini tidak terlihat nyata di lapangan.

- Pemetaan Kemiskinan Desa: Rp6.000.000. Warga mengaku tidak pernah dilibatkan dalam proses ini.

- Operasional Posyandu: Rp31.670.000. Warga mempertanyakan efektivitas penggunaan anggaran ini.


"Kami butuh transparansi dalam pengelolaan dana desa. Semua harus diaudit secara menyeluruh," tegas H. Rangkuti, seorang tokoh masyarakat.


Pemerintah Desa dan Kecamatan Diminta Bertanggung Jawab


Dugaan ini menjadi sinyal peringatan bagi Pemerintah Desa Karang Tengah dan Kecamatan Serbajadi untuk segera memberikan klarifikasi. Selain itu, masyarakat meminta aparat penegak hukum (APH) melakukan investigasi atas dugaan penyimpangan dana desa yang telah mencoreng kepercayaan publik.


"Jika ini dibiarkan, akan semakin banyak penyalahgunaan dana yang merugikan masyarakat. Kami meminta audit menyeluruh terhadap laporan keuangan desa," ujar salah satu aktivis setempat.


Tuntutan Warga: Transparansi dan Pengawasan Ketat


Masyarakat Desa Karang Tengah berharap Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memperketat pengawasan terhadap pengelolaan dana desa. Dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan masyarakat tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.


Kasus ini menunjukkan perlunya transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dalam pengelolaan dana publik, terutama di tingkat desa. Warga menunggu langkah nyata dari pihak berwenang untuk menjawab keresahan mereka.


"Kami butuh perubahan, bukan hanya janji-janji," tegas salah seorang warga Karang Tengah. ( Tim - RI) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update