Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Terjadinya Banjir Bandang di Tapanuli Utara: Tokoh Nasional Drs. Solon Sihombing Turut Berduka

Selasa, 31 Desember 2024 | Selasa, Desember 31, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-30T18:26:39Z

 



Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Cnews.web.id) – Dua kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, yakni Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Siatas Barita, dilanda banjir bandang pada Minggu (29/12). Peristiwa ini menyebabkan sekitar 500 warga mengungsi, dengan Pahae Jae menjadi wilayah terdampak terparah.


Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tapanuli Utara, Bonggas F. Pasaribu, mengungkapkan bahwa sebanyak 500 warga dari Kecamatan Pahae Jae telah dievakuasi, sementara pendataan di Kecamatan Siatas Barita masih berlangsung. “Kami fokus pada pembersihan lokasi dan pendataan, terutama untuk memastikan kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi,” ujarnya saat dihubungi Senin (30/12).


Kerusakan Material dan Penanganan Darurat

Banjir ini menyebabkan kerusakan material yang cukup signifikan. Sebanyak 77 rumah terdampak di Pahae Jae, dengan beberapa rumah di Siatas Barita mengalami kerusakan parah. Untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, BPBD bersama pihak terkait telah mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum di Pahae Jae. Jika diperlukan, tenda tambahan akan segera disiapkan.


Meski tidak ada korban jiwa, seorang warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat terpeleset saat menyelamatkan diri. BPBD juga terus meningkatkan koordinasi untuk mengantisipasi banjir susulan.


Keprihatinan Tokoh Nasional

Drs. Solon Sihombing, tokoh nasional yang memiliki kenangan masa kecil di wilayah terdampak, turut menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah ini. “Saya sangat berduka atas bencana yang menimpa masyarakat Pahae Jae dan Siatas Barita. Daerah ini menyimpan banyak kenangan indah masa kecil saya, seperti mandi di Aek Sarulla. Saya berharap proses bantuan dapat segera disalurkan dan masyarakat diberi kekuatan,” ungkapnya.


Imbauan dan Refleksi

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di wilayah rawan banjir bandang. Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan bekerja sama dalam mengurangi dampak bencana di masa depan.


BPBD juga mengajak masyarakat di kawasan rawan bencana untuk lebih waspada dan sigap menghadapi ancaman bencana serupa, terutama mengingat tingginya curah hujan di wilayah tersebut belakangan ini.


Musibah ini menjadi peringatan agar seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, lebih serius dalam menangani isu lingkungan dan bencana demi keselamatan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update