Medan, 7 November 2024 - Insiden terjadi usai debat calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Edy Rahmayadi, ketika ia dilempari botol plastik oleh seseorang di antara kerumunan pendukungnya. Momen ini viral, memperlihatkan Edy yang sedang berjalan keluar dari hotel, dan sebuah botol plastik terlempar ke arahnya. Edy mengaku terkena lemparan tersebut namun memilih untuk menanggapinya dengan tenang.
"Saya terkena lemparan botol itu, tapi sudah lah, saya anggap ini adalah bentuk dari demokrasi yang harus kita perbaiki," kata Edy di Medan, Kamis (7/11). Ia menilai bahwa demokrasi saat ini telah melewati batas dan memerlukan evaluasi mendalam.
Evaluasi Demokrasi yang Terlalu Berlebihan
Menurut Edy, peristiwa tersebut mencerminkan praktik demokrasi yang "berlebihan dan tidak pada tempatnya." Ia menyayangkan bahwa dukungan publik terhadap calon pemimpin terkadang dipenuhi dengan tindakan saling ejek dan bentrok. "Ke depan, mari fokus pada program yang dikaji, bukan saling mencelakai atau mencemooh. Demokrasi kita harus diarahkan ke hal yang lebih positif demi Sumatera Utara dan Indonesia yang kita cintai," tegasnya.
Insiden Lempar Botol yang Berujung Kericuhan
Dalam rekaman yang beredar, Edy tampak berjalan di antara pendukungnya yang ramai menunggu di luar hotel. Ketika sedang berjalan, tiba-tiba terjadi lemparan botol air mineral yang hampir mengenainya, memicu dorong-dorongan antar kelompok pendukung. Situasi sempat memanas dengan adanya beberapa botol plastik yang kembali dilemparkan.
Juru Bicara Tim Pemenangan Edy-Hasan, Sutrisno Pangaribuan, mengkonfirmasi bahwa kejadian tersebut benar adanya. Ia menjelaskan bahwa Edy memilih berjalan kaki menyapa pendukungnya daripada langsung menuju kendaraan. Saat di tengah kerumunan, tim Edy yang mengenakan pakaian pocong terkena lemparan botol yang mengarah ke Edy.
"Memang ada lemparan saat Pak Edy berjalan, dan beberapa pendukung yang mengenakan kostum pocong terluka di kepala akibat lemparan tersebut," jelas Sutrisno.
Langkah Hukum dari Tim Edy-Hasan
Atas kejadian ini, Tim Hukum Edy-Hasan langsung melaporkan insiden tersebut ke Polda Sumut untuk diusut tuntas. Laporan tersebut teregister dengan nomor 008/Tim Hukum/ER-HBS/K/X/2024 dan diterima oleh pihak Sekretariat Umum Polda Sumut. Ketua Tim Hukum, Yance Aswin, menyatakan pihaknya meminta ketegasan dari aparat agar kejadian ini segera diinvestigasi.
"Kami menginginkan ketegasan dari pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. Pak Edy, calon gubernur kita, dilempar botol plastik hingga mengenainya setelah debat usai," ujar Yance.
Pesan Perdamaian dan Refleksi Demokrasi
Peristiwa ini menjadi refleksi bagi Edy dan timnya tentang pentingnya menjaga etika demokrasi di Sumut. Ia menyerukan agar masyarakat lebih menekankan pada program dan substansi dalam mendukung kandidat, bukan terlibat dalam perselisihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar